in ,

4 Dokumen Kesepakatan Kerja Sama Indonesia dan Filipina

Kerja Sama Indonesia dan Filipina
FOTO: IST

4 Dokumen Kesepakatan Kerja Sama Indonesia dan Filipina

Pajak.com, Bogor – Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Republik Filipina Ferdinand Romualdez Marcos Jr menyepakati penguatan kerja sama bilateral antara Indonesia dan Filipina di beragam sektor, mulai dari ekonomi, budaya, hingga pertahanan. Kesepakatan dituangkan dalam 4 dokumen kesepakatan kerja sama Indonesia dan Filipina yang ditandatangani oleh menteri terkait di Ruang Teratai, Istana Kepresidenan Bogor. Empat dokumen yang telah disepakati Indonesia-Filipina yaitu:

1. Rencana Aksi Kerja Sama Bilateral atau Plan of Action (PoA) Indonesia-Filipina Tahun 2022-2027.

Rencana aksi ini merupakan dokumen strategis yang menjadi rujukan upaya peningkatan kerja sama bilateral kedua negara. Rencana Aksi, meliputi berbagai kegiatan strategis yang konkret pada bidang politik, hukum, dan keamanan, ekonomi, budaya, pariwisata, konsuler, perlindungan, dan saling dukung pencalonan di lembaga internasional. Dokumen ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique A. Manalo.

2. Persetujuan Kerja Sama di Bidang Pertahanan dan Keamanan atau Agreement on Cooperative Activities in the Field of Defense and Security.

Persetujuan ini merupakan pembaruan dari perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Filipina yang ditandatangani pada tahun 1997. Area kerja sama mencakup latihan dan operasi bersama, pengembangan sumber daya manusia, pengembangan teknologi pertahanan, dan kerja sama logistik guna mewujudkan keamanan di wilayah kedua negara. Dokumen ini ditandatangani oleh Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto dan Plt. Menteri Pertahanan Filipina Jose Faustino Jr.

Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

3. Nota Kesepahaman Bidang Kerja Sama Kebudayaan atau Memorandum of Understanding (MoU) on Cultural Cooperation.

Nota kesepahaman ini bertujuan untuk pengembangan kerja sama budaya yang mencakup area partisipasi pada festival seni, seperti film, musik, pameran buku, dan lain lain, penerjemahan karya sastra, pencegahan perdagangan ilegal terhadap benda budaya, dan kerja sama lainnya yang disepakati. Dokumen ini ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri Indonesia Retno LP Marsudi dan Menteri Luar Negeri Filipina Enrique A. Manalo.

4. Nota Kesepahaman dalam Pengembangan dan Promosi Ekonomi Kreatif atau MoU for Cooperation in the Development and Promotion of the Creative Economy. 

Nota kesepahaman ini memfasilitasi kerja sama pengembangan dan promosi industri kreatif kedua negara mencakup jasa kreatif, audio visual, seni, buku, media, dan bentuk lain yang disepakati. Kedua negara akan membentuk Indonesia–Philippines Joint Task Force guna melakukan monitoring dan evaluasi terhadap implementasinya. Dokumen ini ditandatangani oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Filipina Alfredo E. Pascual.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menuturkan, Indonesia berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan volume perdagangan antara kedua negara secara signifikan. Perdagangan Indonesia-Filipina tercatat meningkat sebesar hampir 50 persen hingga saat ini.

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

“Indonesia secara khusus mendorong peningkatan ekspor produk makanan dan minuman, farmasi, serta produk kelapa dan rumput laut. Saya mengajak Filipina untuk terus mengembangkan potensi perdagangan dan juga konektivitas di wilayah perbatasan. Saya mengusulkan revitalisasi jalur Kapal RoRo Bitung-Davao dan membuka jalur penerbangan Manado-Davao,” ujar Jokowi, dikutip Pajak.com (7/9).

Selanjutnya, kedua pemimpin negara ini juga membahas mengenai peningkatan intensitas kerja sama infrastruktur dan industri strategis. Jokowi menyampaikan, sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia sudah ikut serta dalam program pembangunan di Filipina, misalnya proyek pengadaan dua kapal landing platform dock oleh PT Penataran Angkatan Laut (PAL) dan proyek persinyalan kereta di Manila oleh PT Len Industri. Indonesia berharap ke depan semakin banyak perusahaan Indonesia yang dapat ikut dalam pembangunan di Filipina.

“Saya berharap agar rencana pembelian Pesawat NC212i dari PT Dirgantara Indonesia dapat direalisasikan. Ke depan, saya ingin semakin banyak kesempatan bagi BUMN dan perusahaan swasta Indonesia mendukung pembangunan di Filipina,” kata Jokowi.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Ferdinand Marcos Jr. menyampaikan terima kasih atas bantuan dan keterlibatan sejumlah BUMN Indonesia dalam berbagai program infrastruktur di Filipina. Ia memastikan, kemitraan Indonesia-Filipina akan mendukung upaya bersama untuk bangkit dan pulih dari pandemi. Dalam jangka panjang, sinergi ini akan membangun perdamaian dan pembangunan regional.

Baca Juga  Keunggulan Investasi “Green Sukuk”

“Kami berterima kasih kepada Indonesia atas bantuan dan keterlibatan Indonesia dalam program infrastruktur dari pendahulu saya, Presiden Duterte, dan komitmen mereka yang berkelanjutan, tidak hanya untuk melanjutkan program ini, tetapi untuk meningkatkan volume dan kedekatan antara kedua negara kita,” kata Ferdinand.

Sekilas mengulas, hubungan diplomatik Filipina dan Indonesia secara resmi dimulai pada 1949. Sejak saat itu, kedua negara mendirikan kedutaan besar di masing-masing wilayah, Indonesia mempunyai kedutaan di Davao City.

Sementara Filipina mempunyai kedutaan mereka di DKI Jakarta serta konsulat di Manado dan Surabaya. Sepanjang 2020, realisasi investasi Filipina di Indonesia mencapai 128,3 ribu dollar AS, antara lain mencakup di sektor hotel dan restoran; industri makanan; transportasi; gudang dan telekomunikasi; perdangangan dan reparasi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *