“Akulaku Finance Indonesia memiliki portofolio customer base yang luas dan sesuai dengan risk appetite PermataBank saat ini. Melalui kemitraan ini kami berharap dapat menjangkau konsumen unbanked dan underserved yang jumlahnya masih cukup besar sekaligus memberikan akses keuangan yang lebih luas bagi masyarakat Indonesia,” kata Djumariah.
PermataBank secara berkesinambungan akan terus membangun sinergi dengan berbagai mitra strategis untuk memperluas penetrasi pangsa pasar. Secara spesifik, bank yang 89,12 persen sahamnya dimiliki Standard Chartered Bank dan PT Astra International Tbk ini konsisten mempererat sinergi dengan perusahaan pembiayaan berbasis teknologi.
“Strategi ini dilakukan untuk mendukung pertumbuhan bisnis pembiayaan konsumen yang mengalami dampak dalam kondisi pandemi dan mendukung kinerja PermataBank sebagai salah satu bank terbesar di Indonesia,” jelas Djumariah.
Pada kuartal II-2021, pendapatan operasional PermataBank tumbuh 19 persen dibandingkan tahun lalu, didukung dengan pertumbuhan total aset sebesar 34,8 persen menjadi Rp 212,9 triliun. Alhasil, perusahaan yang termasuk dalam bank buku IV sejak Januari 2021 ini telah menjadi salah satu 10 bank komersial terbesar di Indonesia.
Sementara, kinerja Akulaku Finance mencatatkan performa penyaluran pembiayaan senilai lebih dari Rp 4,9 triliun di sepanjang semester I-2021 dengan tingkat non-performing financing (NPF) sebesar 0,6 persen. Perusahaan menargetkan penyaluran pembiayaan senilai Rp 7 triliun di sepanjang tahun 2021.
Comments