Pajak.com, Jakarta – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mendukung akselerasi proyek PT Petrokimia Gresik, yaitu pembangunan pabrik soda ash atau natrium karbonat pertama di Indonesia. Soda ash merupakan bahan baku yang dapat digunakan sebagai detergen, pelembut pakaian, menetralkan kolam renang, mengatur keasaman pada makanan, dan sebagainya.
Bahlil mengungkapkan, sebelumnya rencana proyek anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) ini sempat mangkrak selama 4,5 tahun. Oleh karena itu, ia harus memantau langsung sekaligus berkomitmen untuk mendorong percepatan pembangunan pabrik soda ash.
“Kami menjalankan perintah Presiden Joko Widodo untuk segera membantu baik BUMN (Badan Usaha Milik Negara) maupun swasta nasional yang ingin melakukan pembangunan industri untuk produk substitusi impor,” jelas Bahlil dalam kunjungannya ke Petrokimia Gresik, pada (10/9).
Ia mengapresiasi kerjasama yang baik antara Keminves/BKPM dengan Petrokimia Gresik beserta kementerian/lembaga terkait lainnya dalam mengakomodasi proses perizinan dan memfasilitasi percepatan proyek investasi ini.
“Kementerian Investasi akan terus mengawal proses pembangunan proyek soda ash yang nilai investasinya mencapai Rp 4,5 triliun dan ditargetkan selesai pembangunannya dalam tiga tahun mendatang,” ujarnya.
Bahlil memastikan, Keminves/BKPM akan terus konsisten mendorong BUMN untuk mengoptimalkan seluruh potensi hasil bahan baku industri hulunya agar dapat dimanfaatkan dan meraih nilai tambah. Dengan demikian, BUMN dapat meningkatkan profit dan penerimaan negara yang berujung pada pembangunan untuk rakyat.
“Kita akan dorong, bantu penuh, baik dari sisi insentif maupun perizinan. Jika memiliki masalah, silahkan datang ke kementerian investasi untuk dibantu fasilitasi,” jelas Bahlil.
Comments