“Jangan terkecoh dengan data ini dalam konteks negara asal. Karena Singapura, jujur saja, bahwa tidak semua uang orang Singapura saja, sebagian juga uangnya (orang) Indonesia. Karena mereka bangun perusahaan di sana. Dan ini sudah terkonfirmasi dengan marketing intelligence kami. Yang menarik lagi, Jepang sama Amerika Serikat, di triwulan I-2021 keduanya enggak masuk (lima besar). Sementara Tiongkok investasinya turun. Jadi, jangan sampai di medsos ada informasi yang menyesatkan, bahwa seolah-olah negara kita itu hanya dikuasai oleh negara tertentu,” ungkap Bahlil.
Sementara, berdasarkan lokasi proyek investasi triwulan I-2022 tersebar di DKI Jakarta, Jawa Barat, Riau, Jawa Timur dan Sulawesi Tengah.
“Investasi luar Jawa tumbuh 30 persen secara year on year dan di Jawa tumbuh 26,8 persen. Sejak triwulan III-2020, kita stabil nih. Investasi di luar Jawa sudah membaik, ini yang diinginkan bapak presiden, Indonesia sentris, bukan hanya terpusat di satu wilayah saja,” ujar Bahlil.
Sementara berdasarkan sektor, realisasi investasi triwulan I-2022 didominasi oleh industri logam dasar, barang logam dan bukan mesin dan peralatannya; transportasi, gudang dan telekomunikasi; sektor pertambangan; sektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran; serta listrik, air dan gas.
“Realisasi investasi di industri dasar, barang logam dan bukan mesin serta peralatannya kini menjadi sektor utama yang ditanam di Indonesia sejak 2021. Padahal, tadinya sektor-sektor itu hanya berada di posisi keempat pada 2019. Investasi di sektor itu saling mendukung dengan investasi di bidang transportasi dan pertambangan. Artinya, hilirisasi kita benar-benar terjadi. Dan saya tegaskan, kita tidak akan pernah terpengaruh dengan intervensi dari negara manapun untuk menahan hilirisasi kita,” jelas Bahlil.
Comments