Pajak.com, Jakarta – Tokocrypto sebagai salah satu pedagang aset kripto resmi di Indonesia, menggelar Total Kripto Overview (TKO) Summit 2021 untuk mengedukasi masyarakat terkait potensi dan risiko aset kripto, pada (24/7). Acara yang diselenggarakan secara virtual ini juga bertujuan mendorong investor Asia untuk dapat mengadopsi blockchain di Indonesia.
Peneliti cryptocurrency dan blockchain dari Messari.io Mira Christanto mengatakan, Asia memiliki sejarah diktator, depresiasi mata uang, dan capital control. Hal inilah yang memungkinkan Asia menjadi pasar kripto yang paling aktif.
“Kurang lebih sudah satu dekade, aset kripto telah menjadi salah satu inovasi signifikan dan mengubah cara kerja ekonomi keuangan di seluruh dunia. Sudah lebih dari 10 tahun terlihat bagaimana aset digital dan blockchain berkembang pesat dan bagaimana teknologi ini berpengaruh besar dalam berbagai aspek. Industri aset kripto di Asia menyumbang sejumlah besar pengguna kripto, perusahaan, penambang, pedagang, dan banyak lagi,” ungkap Mira.
Terbukti, di Indonesia popularitas aset kripto meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. Berdasarkan data kementerian perdagangan pada bulan Mei 2021, lebih dari 6 juta masyarakat Indonesia yang menjadi investor aset kripto. Volume transaksi aset kripto pun meningkat drastis. Pada akhir 2020, tercatat nilai transaksi aset kripto sebesar Rp 64,9 triliun, kemudian pada Akhir April 2021 nilai transaksi aset kripto mencapai Rp 327 triliun.
Comments