“Selanjutnya, dengan total peserta BI-FAST yang telah mencapai 43 peserta tersebut—termasuk peserta BI-FAST gelombang pertama, telah mewakili 81,45 persen dari pangsa sistem pembayaran ritel nasional,” imbuhnya.
Erwin mengklaim, layanan BI-FAST akan terus diperluas secara bertahap mencakup layanan bulk credit, direct debit, dan request for payment. Pihaknya pun berharap seluruh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dapat mendukung dengan berpartisipasi dan memanfaatkan infrastruktur BI-FAST.
“BI-FAST akan menjadi backbone infrastruktur sistem pembayaran ritel masa depan, yang mengakselerasi pembayaran menggunakan berbagai instrumen dan kanal secara real time, aman, mudah, dan beroperasi 24 jam sehari 7 hari sepekan,” ucapnya.
Selain itu, lanjut Erwin, implementasi BI-FAST bertujuan mewujudkan terciptanya layanan sistem pembayaran yang cepat, mudah, murah, aman, andal (CEMUMUAH); untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan mendorong pertumbuhan, sekaligus inklusi ekonomi dan keuangan.
“BI akan terus memperkuat sinergi kebijakan dan implementasi BI-FAST dengan pelaku industri, dalam rangka mengintegrasikan Ekonomi Keuangan Digital Nasional. Dengan adanya BI-FAST, diharapkan pelaku industri akan terus berinovasi dengan mengoptimalkan nilai tambah dari layanan BI-FAST yang consumer centric untuk meningkatkan inklusi keuangan dan mempercepat pemulihan ekonomi melalui efisiensi transaksi,” tandasnya.
Comments