in ,

Bahlil: Kawasan Energi Hijau Akan Dibangun di Kaltara

“Selesaikan perasaan mereka, izin diselesaikan. Berikan rasa keyakinan dan stabilitas politik keamanan di sana agar implementasi investasi berjalan. Strateginya, kami harus datangi satu-satu—kami yakinkan mereka, kasih insentif, kasih izin, jangan ada palak-palak. Kalau perusahaan datang sudah palak duluan, ya susah mereka datang ke daerah,” kata eks Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini.

Menurut Bahlil, hasil dari strategi itu setidaknya dapat dilihat dari realisasi investasi di luar Pulau Jawa yang mencapai sebesar Rp 228,23 triliun pada semester I-2021. Angka itu setara dengan 51,5 persen dari total realisasi investasi sebesar Rp 443,76 triliun. Negara penyumbang investasi terbesar, antara lain berasal dari Singapura sebesar 4,7 miliar dollar AS (30,1 persen); Hongkong 4,7 miliar dollar AS (14,5 persen); Belanda 1,3 miliar dollar AS (8,2 persen).

Baca Juga  Instrumen Investasi Ideal Berdasarkan Lima Tipe Karakter

“Jadi tidak ada dominasi Asia saja. Sudah mulai bergeser kita ke Eropa. Mudah-mudahan tambah bagus, paten sekali ini,” kata Bahlil.

Bahlil juga memastikan, di tahun 2021 bakal masuk investasi dari Amerika Serikat (AS), Australia, dan Korea Selatan. Nilai investasi yang dibawa investor dari ketiga negara itu cukup besar pada kuartal IV-2021.

“Itu nanti di akhir 2021 mereka sudah realisasi. Berapa angkanya dan siapa perusahaannya, nanti kita tunggu tanggal mainnya,” tutupnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Bahlil: Kepemilikan Saham Mayoritas Freeport Permudah Kebijakan Hilirisasi

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *