in ,

Tingkatkan Penggunaan EBT Melalui PLTA Rajamandala

Sebagai pembangkit modern, Ahsin menambahkan bahwa PLTA Rajamandala memanfaatkan aliran sungai Citarum yang merupakan keluaran dari PLTA Saguling dengan menggunakan turbin kaplan vertikal, sehingga PLTA ini tidak memerlukan pembangunan waduk atau biasa disebut dengan kategori PLTA run-of-river.

Listrik dari pembangkit yang menyerap investasi sebesar 150 juta dollar AS ini dihasilkan dengan memanfaatkan debit air 168 meter kubik dan ketinggian jatuh air (gross head) 34 meter. Dalam pengoperasiannya, PLTA Rajamandala juga menerapkan teknologi terbaru pada konstruksi pipa pesat, spiral case dan labirin waterway dengan menggunakan bahan beton bertulang serta teknologi yang efisiensi pada sisi turbin kaplan.

“PLN dan Indonesia Power sangat welcome dan berkomitmen dalam penggunaan renewable energy dan pengembangan komunitas. Kami yakin jika Indonesia Power akan menjadi pemimpin dalam bidang renewable energy di Indonesia,” ujarnya.

Baca Juga  Xiaomi Siap Kuasai Pasar EV dengan Peluncuran Sedan SU7

Ahsin mengatakan, listrik yang dihasilkan dari PLTA Rajamandala dapat memperkuat sistem interkoneksi kelistrikan Jawa-Bali yang dipasok melalui jaringan transmisi bertegangan 150 kilo Volt (kV) Cianjur-Cigereleng. Tidak hanya itu saja, pasokan listrik dari PLTA yang menempati lahan sekitar 40 hektare tersebut juga menjadi backup sistem kelistrikan di wilayah Jawa Barat.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *