in ,

Sri Mulyani: PPKM Sebabkan Kinerja Ekonomi Turun

Eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengatakan, dengan ketidakpastian pandemi COVID-19, sebenarnya Indonesia bahkan dunia mengalami kesulitan dalam memprediksi pertumbuhan ekonomi. Namun, Sri Mulyani tetap optimistis pertumbuhan ekonomi 2021 dalam negeri mencapai 3,7 persen hingga 4,5 persen, walaupun dengan catatan pada kuartal III dan IV 2021 kinerja ekonomi kembali pulih.

“Tidak ada jaminan pertumbuhan ekonomi akan bisa berlanjut (sampai akhir tahun), kalau tidak menjaga dari sisi pandeminya. COVID-19 harus bisa dikendalikan. Karena kelihatan sekali, begitu COVID-19 naik, seluruh kegiatan sosial ekonomi terpukul. Jadi PPKM memang memberikan konsekuensi yang luar biasa bagi kita semua,” ujarnya.

Eks Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional ini memastikan, pemerintah akan berupaya mengkombinasikan rebound (kebangkitan) dan recovery (pemulihan) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2021 dan tahun 2022.

Baca Juga  Catat! Jadwal Rekayasa Lalin Arus Mudik dan Balik Lebaran 2024

Rebound memiliki arti ekonomi tumbuh tinggi karena adanya dasar pencapaian yang rendah pada kuartal sebelumnya. Sementara untuk menciptakan ekonomi berkualitas, Indonesia harus mampu rebound sekaligus recovery, yaitu motor penggerak perekonomian harus pulih dan lebih baik. Rebound bisa saja hanya karena base-nya rendah tapi tidak menjadi translate recovery,” jelas Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *