in ,

Reformasi Struktural Syarat Penguatan Ekonomi Nasional

“Peran dari tenaga kerja tentu harus tumbuh di dalam periode di mana Indonesia saat ini masih menikmati bonus demografi. Dan diharapkan akan semakin kuat serta signifikan di dalam pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuhnya.

Sri Mulyani juga memaparkan, meskipun optimistis terhadap momentum pemulihan yang sedang terjadi, pemerintah sepakat dengan pandangan para anggota dewan perlunya mengantisipasi potensi risiko yang mungkin terjadi datang dari eksternal atau global.

Beberapa risiko yang dimaksud antara lain pemulihan ekonomi global yang diperkirakan tidak seragam, mengantisipasi keberlanjutan proses rebalancing ekonomi Tiongkok yang dapat memengaruhi fluktuasi harga komoditas dan memberikan dampak negatif kepada seluruh perekonomian dunia, kecenderungan geopolitik yang memicu proteksionisme, tensi geopolitik dalam perdagangan gobal, sampai isu perubahan iklim.

Baca Juga  Wamenkominfo Soroti Urgensi Perlindungan Data Pribadi dan Privasi

Untuk itu, lanjutnya, reformasi struktural harus berhasil agar fondasi daya saing dan produktivitas meningkat, serta kepercayaan investor juga dapat terjaga.

“Salah satu langkah reformasi struktural yang krusial untuk mengantisipasi gejolak eksternal di masa mendatang adalah dengan terus membangun perekonomian dengan dasar nilai tambah yang makin tinggi dan kompetitif, serta mendorong diversifikasi ekspor, baik dari komoditas maupun dari sisi destinasi mitra dagang,” urainya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Xiaomi Siap Kuasai Pasar EV dengan Peluncuran Sedan SU7

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *