in ,

Airlangga: Pesantrenpreneur Bangun Kemandirian Ekonomi

Airlangga: Pesantrenpreneur Bangun Kemandirian Ekonomi
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi ekonomi syariah yang besar. Dan untuk mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), pemerintah berkomitmen mendukung perkembangan ekonomi syariah melalui program Pesantrenpreneur. Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa program Pesantrenpreneur bisa menjadi upaya yang dilakukan untuk membangun kemandirian ekonomi pesantren dan peningkatan keterampilan santri.

“Seorang santri dalam generasi saat ini haruslah memiliki jiwa kewirausahaan, memiliki keterampilan atau skill tertentu yang dibutuhkan masyarakat, pintar dan dapat memanfaatkan peluang, memanfaatkan jaringan untuk berkolaborasi, dan mampu menggunakan teknologi,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Pajak.com pada Rabu (29/09).

Ia menambahkan, program Pesantrenpreneur diharapkan dapat mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi pondok pesantren dan juga sebagai penggerak ekonomi masyarakat sekitar lingkungan pesantren.

Baca Juga  Sri Mulyani Beberkan Langkah Pengembangan Ekonomi Hijau dan Biru

Menurutnya, sebagai institusi yang berasal dari masyarakat dan berada di tengah-tengah masyarakat, keberadaan pesantren selain memberikan pendidikan keislaman, pesantren juga harus menjadi institusi yang dapat memberdayakan masyarakat, terutama di bidang ekonomi.

Airlangga melanjutkan, Pesantrenpreneur juga dapat memanfaatkan berbagai fasilitas yang ada seperti memasarkan produknya melalui UKM Mart, menawarkan jasa seperti membuka Mini Pom Bensin, serta Pesantren juga dapat menggunakan kelembagaan usaha melalui Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) yang saat ini proses pendiriannya dipermudah sebagaimana diatur dalam UU Cipta Kerja.

“UU Cipta Kerja diimplementasikan untuk menyerap tenaga kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus mendorong terjadinya reformasi struktural dan meningkatkan kualitas SDM,” ujarnya.

Baca Juga  Mengenal Taksonomi Keuangan Berkelanjutan Indonesia OJK

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *