Pajak.com, Jakarta – Indonesia untuk pertama kalinya akan menjadi tuan rumah atau Presidensi G20 di tahun 2022 yang mengangkat tema besar yaitu Recover Together, Recover Stronger, melihat hal tersebut, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengungkapkan bahwa presidensi G20 adalah sebuah kehormatan sekaligus kesempatan bagi Pemerintah Indonesia untuk dapat memimpin upaya pemulihan ekonomi negara anggota, khususnya pada masa pasca pandemi COVID-19.
“Tantangan global tidak akan selesai hanya dengan kehormatan dan harapan saja. Indonesia memaknai Presidensi G20 tahun depan harus dimaknai lebih dari sekadar ketua sidang, namun sebagai pemimpin yang akan menentukan arah pemulihan dan perkembangan perekonomian dunia ke depan,” ungkapnya saat memberikan sambutan pada Seminar Nasional Moderasi Indonesia: Peran Strategis Muhammadiyah dan Aisyiah dalam Mendukung Kepemimpinan Indonesia di Tingkat Global secara virtual, Senin (15/11).
Ia menambahkan bahwa Indonesia mempunyai modal dasar kuat untuk mencapai tujuan dalam Presidensi G20. Mulai dari pertumbuhan ekonomi pada triwulan III tahun 2021 tercatat 3,51 persen year on year (YoY), tren penurunan kasus COVID-19 masih terus dicapai di Jawa-Bali dan luar Jawa-Bali, serta angka reproduction rate pandemi COVID-19 pada akhir Oktober 2021 sebesar 0,74 persen yang jauh lebih baik dibanding bulan Juli 2021 yang sebesar 1,35 persen.
Airlangga melanjutkan, ekonomi yang kuat adalah ekonomi yang mampu bertransformasi. Hal ini sejalan dengan visi G20, yakni menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat, seimbang, berkelanjutan, dan inklusif, serta berkontribusi terhadap upaya mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional pada 2022 sebesar 5,2-5,5 persen.
“G20 merupakan forum koordinasi kebijakan yang lahir sebagai respons terhadap krisis ekonomi di tahun 1998 dan 1999. Merepresentasikan 85 persen PDB dunia, 75 persen perdagangan dunia, 80 persen investasi global dan dua per tiga populasi penduduk dunia,” jelasnya.
Ia meyakini bahwa Presidensi G20 diperkirakan dapat meningkatkan konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun, menambah PDB nasional hingga Rp 7,4 triliun, dan menyerap tenaga kerja sekitar 33 ribu di berbagai sektor.
Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga memberikan apresiasi kepada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atas dukungan dan kesediaannya untuk bersama-sama Kemenko Perekonomian dalam menyiapkan Presidensi G20 Indonesia tahun depan. Menurutnya, terdapat dua arti penting yang didapatkan melalui seminar ini. Pertama, sebagai sarana sosialisasi dari peluang dan aspirasi Presidensi G20 Indonesia terhadap dunia. Kedua, memberikan masukan bagi pemerintah untuk memaksimalkan manfaat Presidensi Indonesia bagi masyarakat.
“Saya berharap Muhammadiyah dan Aisyiyah dapat terus berkiprah, berkarya, dan selalu mampu memberikan solusi atas berbagai permasalahan bangsa dan dunia, termasuk kontribusi dalam mengawal Presidensi G20 Indonesia tahun 2022,” pungkasnya.
Comments