in ,

Realisasi Pendapatan Negara 2021 Capai Rp 2 Ribu Triliun

Ia juga menyebut realisasi belanja non-K/L mencapai Rp 812,0 triliun meningkat 5,0 persen apabila dibandingkan realisasinya tahun 2020. Ini dimanfaatkan antara lain untuk pembayaran bunga utang mencapai Rp 343,5 triliun atau lebih rendah dari pagu dalam APBN tahun 2021 sebesar Rp 373,3 triliun; serta subsidi sebesar Rp 243,1 triliun atau meningkat 23,9 persen dari tahun 2020.

“Jumlah itu digunakan untuk mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional melalui pembebasan/diskon listrik, subsidi bunga UMKM, imbal jasa penjaminan UMKM dan korporasi, serta subsidi pajak DTP,” katanya.

Pembiayaan anggaran tahun 2021 difokuskan pemerintah untuk menutup defisit yang realisasinya mencapai Rp 868,6 triliun atau 86,3 persen dari target APBN sebesar Rp 1.006,4 triliun.

Baca Juga  Cara Membuat Sertifikat Tanah di BPN

“Anggaran defisit sebagian untuk membiayai keberlanjutan penanganan pandemi Covid-19 dalam rangka pengadaan vaksin, mendorong pemulihan ekonomi nasional, serta untuk mendukung penguatan reformasi,” sambungnya.

Sri Mulyani menyimpulkan, dengan kinerja APBN 2021 yang semakin baik ini menjadi sinyal positif berlanjutnya pemulihan ekonomi yang semakin kuat di tahun 2022.

APBN akan terus melanjutkan perannya untuk melindungi keselamatan masyarakat sekaligus sebagai motor pengungkit pemulihan ekonomi,” pungkasnya.

Ditulis oleh

Baca Juga  Sri Mulyani Beberkan Langkah Pengembangan Ekonomi Hijau dan Biru

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *