in ,

KKP Akselerasi Bidang Riset dan Pengembangan SDM

KKP Akselerasi Bidang Riset dan Pengembangan SDM
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Plt. Kepala Badan Riset dan SDM Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Kusdiantoro menyampaikan, untuk meningkatkan kinerja KKP tahun 2022, salah satu fokus target Kementerian KKP adalah mengakselerasi di bidang riset dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) KKP.

Kusdiantoro mengatakan, pihaknya telah menetapkan target-target indikator kinerja utama antara lain 8.535 peserta pendidikan vokasi, sebanyak 41.000 kelompok, 4.960 peserta diklat aparatur, 4 model sosial ekonomi, 15 teknologi hasil riset perikanan, 12 data dan/atau informasi sumber daya kawasan pesisir, 36 penelitian dan pengabdian pendidikan tinggi, 25.000 peserta pelatihan masyarakat, 6 riset pengolahan produk dan bioteknologi, stock assessment 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) laut, stock assessment 4 WPP perikanan darat, serta 2 data dan informasi karakteristik dan dinamika laut di WPP.

Baca Juga  Ingin Produksi Kosmetik? Ini Syarat dan Cara Memperoleh Izinnya

“Tahun 2022 kami mulai hari ini sudah beraktivitas. Menteri Kelautan dan Perikanan sudah menetapkan bahwa tahun 2022 sebagai tahun accelerate, bagaimana semua program bisa diakselerasikan dengan baik, bisa mendongkrak atau mendukung ketiga program prioritas KKP,” kata Kusdiantoro dalam keterangan tertulis Selasa (4/1/220).

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono telah menetapkan ketiga program prioritas tersebut. Pertama, penerapan kebijakan penangkapan terukur berbasis kuota di setiap WPP untuk keberlanjutan ekologi. Kedua, pengembangan perikanan budidaya berbasis pada ekspor, dengan komoditas unggulan di pasar global, yaitu udang, lobster, kepiting dan rumput laut. Ketiga, pembangunan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.

Kusdiantoro menyampaikan bahwa Menteri KPP telah mewanti-wanti bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan dari APBN harus teralokasi dengan tepat sasaran dan dapat dipertanggungjawabkan secara keuangan, serta dapat memberikan manfaat bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. APBN tahun 2022 harus menjadi instrumen utama untuk menggerakkan pertumbuhan ekonomi Indonesia, memperkuat daya tahan ekonomi nasional, dan mengakselerasi daya saing Indonesia, terutama yang berkaitan dengan daya saing ekspor dan investasi.

Baca Juga  Bank DKI Raih Penghargaan ESG Recognized Commitment

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *