in ,

PLN Lakukan Uji Jalan Mobil Listrik Jakarta – Bandung

PLN Lakukan Uji Jalan Mobil Listrik Jakarta - Bandung
FOTO: IST

Pajak.com, Bandung – PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) atau PLN melakukan uji jalan mobil listrik dari Jakarta ke Bandung untuk membuktikan penghematan yang bisa didapat masyarakat. Hasilnya, pengendara mobil listrik hanya perlu mengeluarkan Rp 10 ribu untuk menempuh jarak 72 kilometer (km).

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan, uji jalan mobil listrik ini jika dibandingkan dengan mobil yang menggunakan bahan bakar minyak (BBM), masyarakat harus merogoh kocek sekitar Rp 60 ribu untuk jarak tempuh 72 km—dengan asumsi harga BBM Rp 9 ribu per liter.

“Hitungannya kan 1 kWh (kilowatt hour) itu bisa dapat 10 kilometer, ya. Tadi kita sudah jajal 72 km. Artinya, pelanggan hanya perlu Rp 10.000 untuk menempuh 72 kilometer. Selain lebih hemat, saya juga merasakan sendiri, tarikannya ini lebih kencang ya daripada mobil biasa. Bahasa kerennya akselerasi mesinnya lebih bagus dan tidak bising. Tidak ada suara mobil listrik ini, senyap. Bagus sekali,” kata Darmawan dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.compada Senin (15/11).

Baca Juga  Anggaran Pembangunan IKN Capai Rp 18,9 Triliun per Agustus 2024

Ia menilai, penggunaan mobil listrik akan banyak membawa manfaat jika dilakukan secara masif, khususnya dalam mewujudkan misi Indonesia untuk mengurangi emisi karbon.

“Bensin memiliki berat jenis sekitar 0,8, jadi 1 liter bensin beratnya 800 gram. Kandungan karbonnya 90 sekian persen, tapi bukan berarti total karbon yang dihasilkan 700 sekian gram. Ada namanya oksidasi karena kalau mobil internal combustion engine nanti ada yang namanya combustion. 1 mol karbon ditambah 2 mol oksigen, coba hitung dari periodic table oksigennya butuh 1,6 kg, jadi ada 2,4 kg emisi CO2 untuk 1 liter bensin,” urai Darmawan.

Sedangkan dengan mobil listrik, per kWh listrik PLN hanya menghasilkan emisi karbon sebanyak 0,85 kilogram saja. “Artinya penggunaan mobil listrik lebih ramah lingkungan, kan,” tambah Darmawan.

Baca Juga  SMF Cetak Laba Bersih Rp 285 Miliar, Naik 17 Persen per Semester I-2024

Selain itu, penggunaan mobil listrik juga bisa mengurangi beban impor minyak mentah. Darmawan menyebutkan, kebutuhan BBM per hari mencapai 1,3 juta hingga 1,5 juta barel per hari. Padahal, produksi minyak nasional hanya 700 ribu barel per hari.

“Semakin hari kebutuhan BBM akan semakin meningkat. Padahal, produksi minyak kita tidak bisa pungkiri terus mengalami penurunan alamiah (natural decline). Artinya, beban impor akan lebih besar,” imbuhnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *