Ia mengatakan, PIS mendukung inisiasi proyek-proyek PGN seperti yang tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 13 Tahun 2020. Salah satu isinya, yaitu pelaksanaan gasifikasi LNG tahap satu yang akan dibagi menjadi lima klaster, yaitu klaster Kalimantan Barat, Nusa Tenggara, Sulawesi-Maluku, Papua Utara, dan Papua Selatan. Kemudian, dibutuhkan satu unit small-scale LNG Carrier untuk membawa LNG ke Terminal Teluk Lamong.
“Selain itu, saat ini PIS tengah melakukan studi secara terpisah untuk persiapan operational profile armada milik Pertamina dalam hal mengantisipasi pemberlakuan emission existing ship index pada tahun 2023 yang berkaitan dengan pengurangan future green house gas emission sampai dengan tahun 2050,” kata Erry.
Ia berharap, kerja sama yang terjalin tidak hanya berimplikasi secara bisnis, namun juga memiliki semangat dan kolaborasi mewujudkan penerapan environmental, social, dan good governance (ESG) dari Pertamina grup dalam rangka mengurangi emisi karbon.
“Semoga kerja sama ini memberikan kontribusi positif bagi perkembangan Pertamina grup dan dapat menjadi benchmarking bagi subholding Pertamina lainnya dalam mewujudkan sinergi dalam menyediakan energi untuk negeri” tutup Erry.
Comments