in ,

Pertamina Salurkan Biosolar B30 di 5.518 SPBU

Ia menyebutkan, Pertamina telah merealisasikan penyerapan biodesel pada tahun 2020 sebesar 89 persen atau 7,14 juta kiloliter (KL) dari alokasi 8,02 juta KL. Pada tahun 2021, sesuai Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tahun 2020, Pertamina mendapatkan alokasi untuk menyerap biodiesel/FAME (fatty acid methyl ester/metil ester asam lemak) sebesar 7,81 juta KL. Hingga Mei 2021 serapan FAME telah mencapai 2,96 juta KL.

“Sejalan dengan kebijakan mandatory implementasi biodiesel di seluruh sektor, Pertamina telah menyalurkan biosolar subsidi sebesar 13,3 juta KL di tahun 2020. Sedangkan tahun 2021 dari Januari hingga Mei, Pertamina telah menyalurkan 5,3 juta KL,” tambah Mars Ega.

Baca Juga  Moeldoko: Penerapan Perdagangan Karbon Harus Berjalan Optimal Sebelum Oktober 2024

Pjs Senior Vice President Corporate Communications and Investor Relations Fajriyah Usman menambahkan, Pertamina akan memperkuat fasilitas produksi melalui pengembangan biorefinery dan infrastruktur sektor hilir. Hal itu dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar domestik dan ekspor.

“Untuk menjangkau wilayah yang lebih luas, saat ini Pertamina sedang menuntaskan pembangunan infrastruktur BBM dengan fokus pembangunan terminal BBM di Kawasan Timur Indonesia,” kata Fajriyah

Ia juga mengungkapkan, Pertamina melalui subholding refinery and petrochemical telah memiliki roadmap untuk pengembangan green fuel berupa HVO (hydrotreated vegetable oil) atau D100 modifikasi. Upaya ini demi meningkatkan produksi biodiesel di tanah air. Kemudian, ada pula pengembangan unit grass root untuk produksi green diesel D100 yang berlokasi di Kilang Dumai, Cilacap, dan Plaju.

Baca Juga  Panduan Mudah Tukar Uang Baru dengan Aplikasi PINTAR

“Sebagai salah satu upaya Pertamina untuk kedaulatan energi nasional, pengembangan-pengembangan BBM terus dijalankan diantaranya dengan terus mengembangkan produksi green gasoline dan green diesel di Cilacap. Pertamina akan terus mendayagunakan segala sumber daya alam domestik untuk mendukung kemandirian dan kedaulatan energi nasional,” kata Fajriyah.

Ditulis oleh

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *