in ,

Pemulihan Ekonomi Melalui Kebijakan Reformasi Struktural

Sementara dari sisi kapital, lanjut Dody, upaya peningkatan pertumbuhan stok kapital yang tinggi—yang sangat terkait dengan investasi ini—bisa terus didorong melalui dukungan pemerintah dan swasta.

“Berbagai kebijakan untuk menarik dan mempermudah investasi perlu dilakukan pemerintah untuk mendorong peranan swasta yang lebih optimal dalam pembiayaan pembangunan. Ada saatnya nanti stimulus oleh otoritas, fiskal, dan moneter akan berakhir dan digantikan dengan stimulus dari pihak swasta khususnya melalui investasi dalam negeri,” kata Dody.

Dari respons kebijakan, Dody mengatakan bahwa kebijakan ekonomi tidak bisa bertumpu pada satu instrumen saja melainkan harus sejalan dengan bauran kebijakan nasional. Integrasi antara moneter, fiskal, dan sistem keuangan juga diperlukan agar ketahanan pemulihan tetap terjaga. Artinya, sinergi antara Kemenkeu, BI, OJK, dan LPS dalam payung KSSK mesti terus dibangun dan ditingkatkan.

Baca Juga  Revolusi Hilirisasi Sawit: Menyelami Potensi Emas Hijau Indonesia

“Dari sisi BI, kami akan melanjutkan kebijakan moneter yang longgar. BI juga akan terus memperluas cakupan pembiayaan UMKM melalui ketentuan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial, sehingga diharapkan mendorong peningkatan pembiayaan UMKM sebagai salah satu sumber pertumbuhan ekonomi yang baru,” tutupnya.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *