Arifin menambahkan, sistem kelistrikan yang dikelola PLN diharapkan mampu memberikan jaminan pasokan listrik dan uap, sehingga dapat membantu Pertamina Hulu Rokan menjaga keberlangsungan produksi migas.
“Sinergi PLN dan Pertamina akan menjadikan kinerja yang lebih ekonomis dan efisien dalam mendukung pengembangan sumber-sumber minyak dengan skala keekonomian yang lebih baik,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjelaskan bahwa akuisisi saham MCTN merupakan pembuktian atas komitmen PLN dalam menjaga kesinambungan suplai listrik blok Rokan baik di saat masa peralihan ataupun jangka panjang.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada CSL atas kerja sama yang baik dan untuk kelistrikan yang baik di WK Rokan selama dikelola oleh Chevron Pacific Indonesia,” jelas Zulkifli.
Seperti diketahui, pengelolaan blok Rokan mulai 9 Agustus 2021 akan beralih dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina Hulu Rokan (PHR). Selama ini, pasokan listrik dan uap blok Rokan berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) North Duri Cogen berkapasitas 300 Megawatt (MW) yang sebelumnya dimiliki oleh MCTN, anak usaha dari CSL.
Comments