in ,

Jokowi: Hilirisasi Industri Gapai Visi Indonesia Emas 2045

jokowi visi indonesia emas 2045
Foto: Setkab RI

Jokowi: Hilirisasi Industri Gapai Visi Indonesia Emas 2045

Pajak.com, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebutkan bahwa setidaknya ada beberapa hal yang akan menjadi acuan untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045. Salah satunya, menjalankan hilirisasi industri.

“Pentingnya kita menjalankan hilirisasi industri, yang jika berhasil akan melompatkan Indonesia. Misalnya, membangun hilirisasi mineral, membangun ekosistem EV (electric vehicle) battery. Bagaimana yang dulu kita ekspor hanya mentahan, nikel ekspor hanya mentahan, bisa jadi cathode, bisa jadi prekursor, bisa jadi lithium battery,” ungkap Jokowi dalam Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045, di Djakarta Theater, Jakarta, (15/6).

Ia menyebutkan, hilirisasi industri pertambangan mampu meningkatkan pendapatan negara, baik pajak maupun melalui pajak ekspor dan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP). Peningkatan pendapatan negara terlihat pada kontribusi komoditas nikel.

Baca Juga  Menlu Retno: Indonesia Diplomasi Redakan Ketegangan Iran dan Israel

“Saat masih diekspor dalam bentuk bahan mentah, kontribusi komoditas nikel nilainya sekitar Rp 15 triliun dalam satu tahun. Setelah masuk ke industrialisasi, nilainya melompat menjadi 20,9 miliar dollar AS atau setara Rp 360 triliun. Itu baru satu komoditas, satu barang. Kita memiliki yang namanya nikel, bauksit, tembaga, aspal. Apalagi kalau kita tidak ke lapangan, tidak akan ketemu,” kata Jokowi.

Selain itu, kunci menggapai Indonesia Emas 2045 berikutnya adalah stabilitas bangsa dan negara. Kemudian, keberlanjutan dan kesinambungan dalam memimpin. Sebab kepemimpinan pada sebuah bangsa ibarat tongkat estafet yang harus berkesinambungan—bukan dimulai dari nol pada setiap kepemimpinan.

“Kepemimpinan itu ibarat tongkat estafet, bukan meteran pom bensin. Kalau meteran pom bensin itu, ‘Pak, dimulai dari nol ya’. Apakah kita mau seperti itu? Enggak, kan. Mestinya kalau sudah dari TK, SD, SMP, ini ya kepemimpinan berikut masuk ke SMA dan universitas. Nanti kepemimpinan berikut masuk ke S-2, S-3. Tidak maju mundur poco-poco, enggak,” ujarnya.

Baca Juga  Airlangga Tegaskan Rencana Aksi Kelapa Sawit Berkelanjutan

Di samping itu, untuk menggapai visi Indonesia Emas 2045 adalah orientasi pembangunan yang Indonesiasentris. Hal itu diimplementasikan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diharapkan bisa memeratakan ekonomi Indonesia. Pasalnya, saat ini 56 persen penduduk Indonesia ada di Jawa, kemudian 58 persen produk domestik bruto (PDB) Indonesia juga berada di Jawa.

“Oleh sebab itu, beban harus dikurangi, pemerataan harus dilakukan. Tidak dalam jangka setahun, dua tahun, tiga tahun, empat tahun, lima tahun yang akan datang, tetapi kita harus melihat visi yang jauh ke depan. Oleh sebab itu, hilirisasi, IKN Nusantara ini harus diperkuat, harus dilanjutkan, harus ditingkatkan,” ungkap Jokowi.

Tidak kalah penting, sumber daya manusia (SDM) harus menjadi kekuatan besar bangsa Indonesia.

Baca Juga  BPK Minta Pemerintah Terus Tingkatkan Kualitas APBN

“Ini kekuatan besar kita, tapi juga jangan hanya menang dari segi jumlah, tetapi juga harus dari segi kualitas SDM-nya, baik secara fisik, skill, karakter produktif, dan karakter disiplin. Ini yang harus kita benahi total, termasuk penguasaan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi),” ujar Jokowi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *