in ,

Indonesia Punya Kekuatan Bangun Ekonomi Digital

Dirjen ILMATE, Indonesia Punya Kekuatan untuk Bangun Ekonomi Digital
FOTO: IST

Pajak.com, Jakarta – Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Taufiek Bawazier mengungkapkan, Indonesia punya kekuatan dalam membangun ekonomi digital. Hal ini terlihat dari pertumbuhan pada sektor informasi dan komunikasi yang mampu melonjak di tengah tekanan dampak pandemi COVID-19.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang tahun 2020 laju pertumbuhan sektor informasi dan komunikasi mencapai 10,58 persen. “Melihat hal tersebut, tepat bila dikatakan tahun 2020 merupakan tahun reformasi digital,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, dikutip Rabu (04/08).

Ia menambahkan, nilai kekuatan ekonomi digital Indonesia pada tahun 2020 tumbuh 11 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu year on year (YoY). “Pada 2025, nilai ekonomi digital pada kawasan regional diprediksi tumbuh 24 persen persen. Sedangkan, di Indonesia diproyeksi naik 23 persen,” tambahnya.

Baca Juga  Kemenves/BKPM Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

Taufiek menjelaskan, Indonesia berpeluang menjadi pemain utama ekonomi digital di kawasan regional. “Di kawasan Asia Tenggara, penggunaan internet di setiap negara terus bertambah. Tahun 2020 saja, pengguna online yang baru bertambah hingga 40 juta orang. Sementara, dalam lima tahun terakhir, ada total 100 juta pengguna baru,” jelasnya.

Ia melanjutkan, nilai ekonomi berbasis internet di Asia Tenggara masih akan terus tumbuh. Angkanya diperkirakan mencapai 105 miliar dollar AS atau setara Rp 1.481 triliun. Dalam laporan e-Conomy SEA 2020 oleh Google, Temasek, dan Bain, disebutkan bahwa Indonesia mampu menyumbang sebesar 44 miliar dollar AS atau sekitar Rp 621,15 triliun.

Selain itu, perkembangan jaringan seluler 5G diyakini dapat berpengaruh besar pada industri berbasis teknologi, salah satunya adalah industri game. Terlebih, teknologi jaringan 5G yang memiliki kombinasi antara konektivitas berkecepatan tinggi, latensi yang rendah, dan cakupan yang luas, akan memicu banyak perubahan dalam tren industri game.

Baca Juga  Pemerintah dan WRI Indonesia Susun Peta Jalan Dekarbonisasi Industri Nikel

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *