Selain itu, peserta pertemuan juga mendukung program kerja yang disusun oleh Presidensi G20 Indonesia dan pimpinan FWG. Peserta pun saling berdiskusi mengenai perlunya dukungan kebijakan yang memiliki komunikasi, perencanaan, serta dikalibrasikan secara baik terkait exit strategies and scarring effect.
Kemudian, pada hari kedua, sidang dipimpin oleh Inggris dan mendiskusikan implikasi inflasi pada kebijakan ekonomi makro di setiap negara.
“FWG (hari kedua) mendiskusikan bahwa krisis akibat pandemi COVID-19 saat ini berbeda dengan krisis-krisis sebelumnya, di mana dukungan kebijakan ekonomi makro telah terkoordinasi lebih baik, sehingga dapat mempercepat pemulihan. Namun, saat ini telah terjadi inflasi di beberapa negara yang membutuhkan kalibrasi kebijakan ekonomi makro di area fiskal, moneter, dan sistem keuangan untuk memastikan pemulihan ekonomi tetap terjaga,” urai Usman.
Oleh sebab itu, para peserta menggarisbawahi pentingnya pertukaran pengalaman dan pandangan dalam memformulasikan kebijakan ekonomi makro untuk mendukung pemulihan ekonomi, bahkan mendorong pertumbuhan yang lebih baik dan berkelanjutan.
Usman mengatakan, hasil diskusi dua hari pertemuan itu menjadi bagian dari topik yang dilaporkan dalam pertemuan level menteri dan gubernur bank sentral negara-negara G20 pada Februari 2022 mendatang.
Comments