Pemerintah Pastikan Inflasi Pangan Akhir Tahun Tetap Terjaga
Pajak.com, Jakarta – Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional (Bapanas) memastikan inflasi pangan pada akhir tahun 2024 tetap terkendali berkat berbagai langkah strategis yang telah dilakukan. Kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan para pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga kestabilan harga dan pasokan pangan.
Kepala Bapanas/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi, mengungkapkan bahwa pemerintah terus bekerja keras memastikan stok pangan aman dan harga terkendali. Hal ini sejalan dengan tren penurunan inflasi pangan dalam beberapa tahun terakhir.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi komponen harga bergejolak secara bulanan yang didominasi komoditas pangan pada Desember 2023 berada di angka yang cukup baik, yakni di 1,42 persen. Angka ini menurun dibandingkan inflasi pangan secara bulanan di Desember 2022 yang kala itu berada di 2,24 persen dan Desember 2021 di 2,32 persen.
Sementara kondisi inflasi pangan secara bulanan yang terkini di November 2024 terus membaik di 1,07 persen. Kestabilan inflasi pangan turut dipengaruhi pula terhadap kuatnya stok pangan yang dikelola pemerintah.
“Lihat saja di awal 2024, inflasi umum secara tahunan ada di angka 3,28 persen. Tapi di November 2024, berhasil dikendalikan setengahnya menjadi 1,5 persen,” jelas Arief dalam keterangan resmi, dikutip Pajak.com pada Senin (30/12).
Arief menambahkan, kestabilan inflasi pangan turut dipengaruhi oleh pengelolaan stok pangan yang kuat. Hingga November 2024, inflasi pangan secara bulanan tercatat membaik di angka 1,07 persen. Pemerintah juga mencatat inflasi umum tahunan pada awal 2024 berada di angka 3,28 persen, namun berhasil dikendalikan hingga 1,5 persen pada November 2024.
Selain itu, pemerintah terus berupaya mendukung para peternak unggas dengan menyediakan stok jagung pakan melalui Bulog. Arief mengungkapkan bahwa Bulog saat ini memiliki stok jagung sebesar 96 ribu ton yang siap dilelang.
“Ini supaya para peternak bisa memperoleh jagung pakan dengan harga yang baik. Tentunya ini untuk menguatkan pula komitmen pemerintah bahwa tahun depan kita tidak impor jagung pakan, sehingga kita secara bersama-sama harus maksimalkan jagung pakan hasil petani dalam negeri untuk menyokong peternak unggas kita,” jelasnya.
Adapun, penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP), terakhir dilakukan Perum Bulog pada 30 April 2024 yang lalu. Sementara masa simpan CJP paling singkat adalah 3 bulan, sebagaimana Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 23 Tahun 2022.
Pada 27 Desember, total stok jagung di Bulog ada 114 ribu ton yang terdiri dari CJP 96 ribu ton dan komersial 18 ribu ton. Sepanjang 2024 ini, Bulog pun telah berhasil menyerap jagung hasil panen dalam negeri sampai di angka 84 ribu ton.
Sementara, kondisi rerata harga jagung di tingkat peternak per 27 Desember berada di angka Rp 6.437 per kilogram (kg). Oleh karena itu, perlu segera ada intervensi pemerintah kepada kalangan peternak unggas agar dapat memperoleh jagung pakan dengan harga yang wajar dan tidak terlalu tinggi.
Comments