Pajak.com, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan penyelenggaraan Presidensi G20 Indonesia akan semakin mendorong kepercayaan investor global pada Indonesia. Perhelatan ini juga memberi keuntungan lainnya antara lain potensi peningkatan konsumsi domestik dalam negeri hingga Rp 1,7 triliun, penambahan produk domestik bruto (PDB) yang diperkirakan mencapai Rp 7,47 trilliun, serta mampu menyerap tenaga kerja sekitar 33 ribu pekerja di berbagai sektor industri.
G20 adalah forum yang beranggotakan sembilan belas negara dengan skala ekonomi terbesar di dunia plus Uni Eropa. Forum ini merepresentasikan 85 persen perekonomian global, 80 persen investasi global, 75 persen perdagangan internasional, dan 66 persen penduduk dunia. Dari Asia Tenggara, hanya Indonesia yang berstatus sebagai anggota tetap. Adapun pertemuan Presidensi G20 Indonesia dimulai 1 Desember 2021 hingga pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) pada November 2022.
“Secara ekonomi, hal ini akan mendorong kepercayaan dari investor global untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional. Hal ini merupakan momentum berharga bagi Indonesia dan mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama menyukseskan Presidensi G20 Indonesia,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Pajak.com, pada (20/12).
Selain memberikan keuntungan bagi pemulihan ekonomi nasional, Airlangga juga menyampaikan, dalam Presidensi G20 ini Indonesia berperan penting menjembatani keberagaman yang ada dalam Forum G20. Indonesia yang memiliki falsafah musyawarah dan mufakat diharapkan bisa menjembatani berbagai kelompok negara.
“Indonesia dan masyarakat dunia sedang menunggu Presidensi G20 Indonesia untuk mengambil kebijakan yang berwawasan ke depan, bersifat inklusif dan langkah-langkah yang konkret di luar narasi-narasi politik,” kata Airlangga.
Comments