in ,

Indonesia Dipercaya Jadi Anggota GCRG

Hasil pembicaraan Sekjen PBB Antonio Guterres dengan para kepala negara/pemerintahan GCRG dituangkan dalam policy brief yang menekankan pentingnya dua hal pokok. Pertama, perlunya stabilisasi pasar pangan dan energi global untuk mengatasi kenaikan harga global. Kedua, urgensi untuk dapat segera membantu negara-negara dan komunitas-komunitas miskin dunia dengan sumber daya dan instrumen-instrumen yang tersedia.

Dengan demikian, sinergi antara Presidensi G20 dan GCRG diwujudkan dalam beberapa kolaborasi pembahasan. Pertama, pembahasan Agriculture Deputies Meeting (ADM) G20 dan GCRG. Sekjen PBB pada Forum GCRG mendorong adanya package deals untuk kelancaran pasokan pangan dari Ukraina dan pupuk dari Rusia. Kemudian, negara G7 telah meluncurkan inisiatif untuk mengatasi krisis pangan, antara lain berupa bantuan finansial dan kerja sama dengan Bank Dunia (World Bank) dalam membentuk Global Alliance of Food Security.

Baca Juga  THR Tak Dibayarkan Perusahaan, Begini Cara Melaporkannya ke Kemenaker

Kedua, pembahasan Energy Transitions Working Group (ETWG) G20 dan GCRG. Presidensi G20 Indonesia dimanfaatkan untuk mengenalkan skenario Indonesia mencapai net zero emission pada tahun 2060 atau lebih cepat. Sedangkan negara Anggota G20 dan undangan berfokus pada sumber pendanaan untuk investasi pada transisi energi ke energi terbarukan dan memastikan tidak terjadi ketimpangan dalam mekanisme pendanaan.

Ketiga, pembahasan terkait isu keuangan (finance track) dalam G20 dan GCRC. Menurut Susiwijono, Presiden Senegal Macky Sall menyampaikan perlunya penangguhan debt service dan pembahasan pilot project dalam G7 dan G20.

“Lalu, sekjen PBB juga mendorong adanya review atas laporan G20 Common Framework for Debt yang dinilai tidak efektif, serta mendorong International Finance Institutions untuk merespons cepat kebutuhan finansial negara berkembang, antara lain, terkait fleksibilitas dan peningkatan limit pinjaman, serta penerapan Resilience and Sustainable Trust (RST),” jelas Susiwijono.

Baca Juga  Kemenves/BKPM Terbitkan 8 Juta Nomor Induk Berusaha

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *