in ,

Digital Well-being, Cara Atasi Kecemasan Bermedia Sosial

Jadi, bagaimana kita bisa menerapkan konsep digital well-being? Berikut saran Clara:

  • Awareness. Sadari bahwa interaksi nyata atau langsung dalam kehidupan adalah hal yang penting, khususnya dengan orang terdekat seperti keluarga dan sahabat. Dekat dengan alam juga tidak kalah penting.
  • Self Control. Kita perlu memiliki kontrol diri untuk memantau dan membatasi penggunaan media sosial, salah satunya dengan mematikan nada dering notifikasi aplikasi tertentu. Bila sulit, kita bisa dibantu dengan aplikasi digital well-being tools perangkat gadget.
  • Intervension. Bagi kita yang bersekolah atau bekerja, kita bisa perhatikan keluhan yang terjadi pada diri sendiri ketika banyak melakukan screen time. Misalnya, mata lelah, tubuh pegal, dan lain sebagainya. Untuk itu, lakukan aktivitas self care, seperti melakukan hobi, menjalani sesuatu yang baru, atau berolahraga. Intinya, mengalihkan kesibukan agar tidak selalu beraktivitas digital.
  • Unfollow siapa pun yang tidak berkontribusi atau bermanfaat dalam hidup kita, terlebih yang kerap menimbulkan rasa iri yang bermuara pada rasa cemas.
  • Hapus media sosial yang jumlahnya beraneka ragam, khususnya yang tidak bermanfaat bagi hidup kita.
Baca Juga  8 Poin Penting dalam Proses Pengajuan Izin Usaha

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

194 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *