in ,

Butuh Rp 3.461 Triliun untuk Tangani Perubahan Iklim

Oleh sebab itu, perubahan iklim harus ditangani secara gotong royong dengan berbagai pihak. Sri Mulyani meminta agar seluruh pemerintah daerah dapat mulai menyediakan pos anggaran untuk perubahan iklim. Saat ini sudah ada 11 daerah yang sudah berkomitmen mengimplementasikannya.

“Kami berharap nantinya seluruh daerah bisa berpartisipasi sehingga kekuatan Indonesia bisa dua kali lipat dari APBN dan APBD dalam agenda perubahan iklim ini,” harap eks Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

Pemerintah juga akan terus mendorong Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk memperkuat perannya dalam hal pengembangan energi baru terbarukan (EBT).

Selain itu, Sri Mulyani mengajak sektor swasta dan masyarakat untuk berkontribusi menyelamatkan bumi. Sumbangsih bukan selalu soal materi, tetapi melalui perubahan perilaku sehari-hari. Misalnya, tidak membuang sampah sembarangan, hemat energi, mengonsumsi makanan atau barang yang ramah lingkungan, dan sebagainya.

Baca Juga  Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Digital di ASEAN Diproyeksi 2 Triliun Dollar AS

“Namun peranan pemerintah tetap signifikan. Dengan climate tagging sekitar 41 atau 67 persen, maka pemerintah terus berikhtiar untuk mobilisasi berbagai pihak, untuk ikut melakukan komitmen climate change melalui peran serta mereka,” tambahnya Sri Mulyani.

Ditulis oleh

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *