Pajak.com, Jakarta – Tepat sepekan, Mekar Satria Utama menjabat sebagai Direktur Perpajakan Internasional Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Ia berharap, Indonesia mampu memperkuat perannya dalam setiap konsensus global.
“Saya berharap dapat berperan aktif di setiap diskusi-diskusi dalam rangka perumusan international best practice untuk memperkuat basis pemajakan negara-negara sehubungan dengan adanya transaksi lintas negara, terutama sejak semakin majunya ekonomi digital,” kata Toto, sapaan hangatnya, kepada Pajak.com, melalui telepon, pada Sabtu siang (20/2).
Ke depan, ia ingin semakin banyak Wajib Pajak (WP) menggunakan mutual agreement procedure (MAP) dalam menyelesaikan sengketa perpajakan, seperti transfer pricing, penyalahgunaan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B) atau tax treaty, dan sebagainya.
“Sebab sepanjang tercapai kesepakatan antar-otoritas pajak dalam diskusi, maka pemajakan berganda yang ditanggung oleh Wajib Pajak dapat dieliminasi,” tambah Toto.
Sementara untuk memberikan kepastian hukum, Toto mendorong WP dapat memanfaatkan advance pricing agreement (APA). Melalui mekanisme itu, beragam kemudahan akan dirasakan WP. Lebih lanjut Toto akan mengelaborasinya di Webinar yang dihelat oleh TaxPrime, pada 25 Februari 2021 mendatang.
“Dengan memiliki APA yang telah disepakati, Wajib Pajak tidak perlu khawatir dengan adanya koreksi penentuan harga transfer atas transaksi yang disepakati sepanjang Wajib Pajak mengimplementasikan kesepakatan yang ada secara konsisten,” kata pria kelahiran Kotabumi 23 Juni 1968 ini.
Comments