“Dari saya sendiri sebenarnya ini perjalanan yang cukup panjang. Saya menimbang-nimbang sekitar tiga bulan sampai akhirnya menyatakan ‘iya’,” ungkap Maya dalam konferensi pers, Jumat (14/1).
Maya menuturkan, tak mudah baginya untuk meninggalkan Dentsu, tempatnya berkarya selama 15 tahun terakhir. Ia tak hanya menganggap Dentsu sebagai tempat bekerja, tetapi juga rumah kedua lengkap dengan keluarganya.
Di sisi lain, alumni University of Western Australia ini menilai menjadi direktur di Holding BUMN Pariwisata merupakan tantangan baru baginya. Pasalnya, dia dan manajemen lain harus bisa merealisasikan target yang ditetapkan pemerintah, salah satunya mendorong InJourney sebagai ekosistem pariwisata di Indonesia.
Namun, Maya menganggap tawaran itu sebagai suatu kesempatan untuk mengabdi kepada negara dan berusaha memberikan yang terbaik untuk bangsa.
“Ini jalan panjang untuk di-create tapi menjadi suatu luar biasa untuk negara kita. Saya tertantang untuk memberikan lebih kepada negara, ini serve purpose—bukan lagi finansial, jabatan, atau karier,” tuturnya.
Comments