Evi Kurnia Sari, Integritas Jadi Nilai Penting sebagai Konsultan “Transfer Pricing”
Pajak.com, Jakarta – Integritas merupakan salah satu nilai fundamental yang harus dipegang teguh oleh setiap konsultan pajak, termasuk konsultan transfer pricing. Supervisor Transfer Pricing Compliance & International Tax V TaxPrime Evi Kurnia Sari, memahami betul pentingnya hal ini. Ia meyakini bahwa integritas memberikan kompetensi dan kewibawaan pada seorang konsultan transfer pricing.
Selain integritas, lulusan Ilmu Administrasi Fiskal Universitas Indonesia tersebut menekankan pentingnya kesadaran untuk terus belajar dan berkembang.
“Setiap klien memiliki karakteristik yang berbeda, dan setiap proyek memberikan pelajaran yang berharga. Oleh karena itu, selain integritas, penting bagi kita untuk selalu belajar, bersikap jujur, dan terbuka,” ujarnya dalam wawancara dengan Pajak.com di Kantor TaxPrime, Menara Kuningan, Jakarta (08/11).
Selama bekerja di bidang transfer pricing dalam enam tahun terakhir, Evi selalu menerapkan keterbukaan untuk bisa bekerja sama dengan anggota tim lainnya. Ia memegang prinsip untuk menerima perbedaan pendapat, baik dari atasan maupun rekan satu tim.
“Saya harus bisa menerima masukan dari semua pihak, baik dari atasan maupun bawahan. Kerja sama tim sangat penting karena dapat meringankan beban pekerjaan,” terangnya.
Sebagai supervisor, Evi harus mampu bersinergi dengan timnya serta memiliki strategi yang tepat untuk menghadapi tantangan pekerjaan di masa depan.
“Saya belajar tentang pentingnya strategi. Sebelum tim memulai pekerjaan, seperti menangani sengketa, saya harus tahu terlebih dahulu strateginya. Dengan demikian, tim akan memiliki tujuan yang jelas, dan sengketa dapat diselesaikan tanpa memperpanjang waktu,” jelasnya.
Evi juga menekankan pentingnya bersosialisasi sebagai konsultan, mengingat keterlibatannya dalam berbagai proyek yang mengharuskannya berinteraksi dengan banyak pihak eksternal.
Sejak bergabung dengan TaxPrime pada Agustus 2018, Evi telah memperoleh sertifikasi Advanced Professional Certificate in Transfer Pricing dari IBFD. Namun, ia mengakui bahwa menangani proyek dengan data kompleks sering menjadi tantangan tersendiri.
“Data yang kompleks, terutama dalam transaksi afiliasi yang beragam, memerlukan pemahaman yang mendalam satu per satu. Tantangan lainnya adalah membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi,” ungkap Evi.
Salah satu pengalaman yang paling berkesan bagi Evi adalah ketika berhasil menangani proyek keberatan. “Itu pertama kali dan hasilnya untuk yang koreksi transfer pricing semuanya di-drop. Nah, saat itu aku baru merasakan ‘oh ternyata ini gunanya konsultan’, kita harus memperjuangkan haknya Wajib Pajak,” cerita Evi.
Minat Evi di bidang pajak internasional membuatnya percaya bahwa bidang ini memiliki prospek yang besar ke depannya, terutama karena masih banyak perusahaan yang belum memiliki departemen khusus untuk menangani pajak internasional. Oleh karena itu, Evi berencana mengikuti ujian USKP dan melanjutkan pendidikan magister di bidang fiskal untuk mendukung kariernya.
Selama berkarier di TaxPrime, Evi telah menangani berbagai proyek, mulai dari dokumentasi transfer pricing, benchmarking, tax advisory, audit pajak, keberatan dan banding pajak, hingga Advance Pricing Agreement (APA) untuk berbagai industri.
Comments