in ,

BCA Punya Dirut Baru, Siapa Hendra Lembong Pengganti Jahja Setiaatmadja?

Hendra Lembong
FOTO: IST

BCA Punya Dirut Baru, Siapa Hendra Lembong Pengganti Jahja Setiaatmadja?

Pajak.comJakarta – Setelah lebih dari satu dekade menakhodai PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Jahja Setiaatmadja resmi menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan kepada Gregory Hendra Lembong. Pergantian ini bukan hanya soal rotasi jabatan biasa, tetapi juga menjadi momen transisi penting dalam sejarah BCA, sebagai bank swasta terbesar di Indonesia.

Efektif per 1 Juni 2025, Hendra yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur sejak 2022, resmi dilantik menjadi Presiden Direktur menggantikan Jahja. Sementara itu, Jahja Setiaatmadja, sosok yang dikenal luas dalam transformasi digital dan pertumbuhan pesat BCA selama dua dasawarsa terakhir, dipercaya menduduki kursi Presiden Komisaris menggantikan Djohan Emir Setijoso.

Transisi ini telah melalui proses yang matang, dimulai dari keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Maret 2025 hingga mendapatkan restu dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui uji kelayakan dan kepatutan (fit and proper test).

Baca Juga  Ini Tiga Unit Baru Kemenkeu, Perkuat Strategi Fiskal dan Transformasi Digital

Hendra Lembong: Profesional Global yang Pulang Kampung

Hendra bukanlah sosok asing di dunia perbankan. Dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di institusi keuangan top dunia seperti Citibank, Deutsche Bank, J.P. Morgan, hingga CIMB Group, ia mampu membawa perspektif global ke dalam strategi lokal BCA.

Pria berusia 53 tahun ini dikenal sebagai ahli transformasi digital dan manajemen strategi. Sebelum masuk BCA, Hendra sempat menjadi Chief Transformation Officer di CIMB Niaga dan Chief Fintech Officer di CIMB Group Malaysia. Ia juga pernah menjabat sebagai Global COO Deutsche Bank di London, juga memimpin unit transaksi Asia Pasifik di J.P. Morgan Singapura.

Di BCA, Hendra memulai langkahnya sebagai wakil presiden direktur dan membawahkan divisi-divisi penting seperti keuangan, IT strategis, serta operasi dan pengembangan strategis. Kini, sebagai presiden direktur, ia bertanggung jawab atas koordinasi umum serta pengawasan terhadap divisi audit internal—sebuah peran strategis dalam menjaga tata kelola BCA tetap prima di tengah era digital.

Baca Juga  Ekspor UMKM Binaan BCA Tembus Rp100 Miliar, Program Inkubasi Kembali Digelar

Alumnus University of Washington dan Stanford University ini juga bakal memantau perkembangan dua entitas penting anak perusahaan BCA, yakni BCA Digital dan Central Capital Ventura, yang menjadi garda depan inovasi keuangan digital grup ini.

Jahja Setiaatmadja: Tutup Satu Bab, Buka Halaman Baru

Tentu, nama Jahja Setiaatmadja sudah identik dengan BCA. Sejak bergabung pada awal 1990-an, kariernya menanjak hingga akhirnya dipercaya sebagai presiden direktur sejak 2011. Di bawah kepemimpinannya, BCA tumbuh agresif namun terkendali, menjelma menjadi bank paling bernilai di Indonesia, dengan reputasi layanan digital yang solid dan budaya organisasi yang tangguh.

Kini di usia 69 tahun, Jahja tidak benar-benar pensiun. Ia bergeser ke posisi presiden komisaris dengan peran mengawasi dan memberi arah strategis dari balik layar. Dengan pengalaman panjang di bidang treasury, perbankan internasional, manajemen risiko, hingga transformasi digital, Jahja diyakini masih akan menjadi sosok penting di balik arah kebijakan BCA.

Baca Juga  Pemerintah Bebaskan Pajak 1.800 Barang Jemaah Haji, Berikut Kriterianya 

Karier Jahja juga pernah melintasi sektor lain. Ia sempat menjabat sebagai Direktur Keuangan PT Indomobil dan PT Kalbe Farma sebelum bergabung ke BCA. Latar belakang akuntansi dari Universitas Indonesia menjadi fondasi kuat dalam setiap peran yang diembannya.

Menuju Babak Baru

Di tengah transisi ini, performa keuangan BCA tetap impresif. Pada April 2025, BCA membukukan laba bersih Rp20,21 triliun, naik 17,4 persen dari tahun sebelumnya. Kredit yang disalurkan tumbuh hampir 13 persen menjadi Rp923,1 triliun, dan total aset menembus Rp1.456,4 triliun.

Dengan Hendra di kemudi operasional dan Jahja di kursi pengawasan, BCA memasuki era baru kepemimpinan yang mengombinasikan energi baru dan pengalaman panjang. Kombinasi ini diharapkan mampu membawa BCA tetap kompetitif, adaptif, dan inovatif di tengah lanskap industri keuangan yang terus berubah.

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *