Pandemi covid-19 menyebabkan ambruknya beberapa sektor, termasuk sektor ekonomi. Pandemi ini juga menyebabkan semua orang harus menjalani aktivitasnya di rumah masing-masing. Namun, di masa pandemi ini pun dapat memberi manfaat pada teknologi yang saat ini berkembang dengan pesat. Salah satu trend yang sekarang sedang ramai adalah investasi digital dikalangan millenial zaman now. Investasi digital adalah penanaman modal dalam jangka panjang yang menggunakan jaringan atau media elektronik. Sedangkan, Millenial zaman now itu mereka yang lahir tahun 1985-1995an, yang sekarang berumur 25-35 tahun.
Menurut data Kustodian Efek Indonesia (KSEI) jumlah investor naik 84,28% dibanding dengan tahun-tahun lalu yang hanya mencapai angka 3,88 juta investor. Dengan kita belajar inevestasi sejak muda, itu akan memudahkan kita dalam mempersiapkan finansial yang matang di masa yang akan datang. Ada banyak alasan yang mendasari bahwa investasi itu sangat penting. Yang pertama, ada persiapan untuk masa tua yang lebih baik. Waktu itu terus berjalan, lambat laun kita pasti akan berada di fase tua nanti, di mana masa tua kondisinya jauh lebih mudah lelah dibanding dengan di usia muda yang lebih produktif. Investasi juga dapat membantu mewujudukan kebebasan finansial kita, kita dapat terhindar dari hutang dan segala macam permasalahan keuangan yang lainnya.
Selain itu, investasi juga dapat membuat kita mendapatkan passive income untuk masa pensiun yang akan datang, tentu akan sangat menyenangkan jika masa tua kita tidak lagi pusing mengurusi masalah finansial. Pun juga investasi dapat meningkatan nilai aset kekayaan diri. Bahkan dengan bantuan teknologi, investasi dapat dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dapat di unduh secara gratis di gadget masing-masing. Ada banyak macam-macam investasi digital bagi pemula yang ingin belajar, tentunya dengan keuntungan dan resiko yang berbeda-beda pula. Contoh investasi digital yang sekarang banyak diminati adalah saham digital, reksa dana digital, forex, emas digital, dan masih banyak yang lainnya.
Saat ingin memulai untuk berinvestasi kamu perlu mengamati beberapa hal, contohnya seperti, memilih investasi yang tepat, memahami instrumen investasi, mencari tahu risikonya, mencari tahu keuntungan dari investasi tersebut, memulai dari investasi yang kecil-kecilan terlebih dahulu dan yang paling penting pikirkan kesanggupan dalam menyiapkan modal.
Selain itu, dengan adanya kemajuan teknologi yang begitu cepat, hal ini juga berdampak pada kegiatan transaksi yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya yaitu transaksi digital. Transaksi digital adalah sebuah transaksi tanpa memerlukaan uang tunai. Transaksi digital juga bisa dilakukan dengan online maupun offline. Ada dua jenis yang masuk dalam kategori transaksi digital, yaitu: layanan perbankan digital dan juga dompet digital. Biasanya transaksi digital ini digunakan untuk membayar tagihan listrik, membeli kuota internet, pulsa, membeli token listrik, membayar angsuran, membayar iuran BPJS dan masih banyak yang lainnya. Karena penggunaannya sangat mudah dan juga efektif serta efesien banyak masyarakat yang mulai meninggalkan transaksi tunai.
Riset yang dilakukan oleh Jenius menyatakan bahwa dari 567 responden, masyarakat yang menggunakan ATM di masa pandemi ini menurun. Dari yang awalnya sebesar 45% menurun jadi 25%. Hal ini dikarenakan banyak masyarakat yang berpindah menggunakan transaksi digital yang lebih aman, simple dan anti ribet. BI (Bank Indonesia) menduga dibanding dengan nilai transaksi pada tahun 2020 sebesar Rp27.036 trilliun, kenaikan transaksi digital tahun 2021 akan mencapai Rp 35.600 trilliun atau naik 31,6 %. Transaksi digitital juga dapat memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari, apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini. ada banyak aplikasi-aplikasi yang dapat membantu kita dalam bertransaksi secara digital, sebut saja yaitu: OVO, GOPAY, DANA, dan juga SHOPEE PAY.
Comments