in ,

Gaji Diri Sendiri di Era Digitalisasi

Gaji Diri Sendiri di Era Digitalisasi
FOTO: IST

Tau gak sih? Uang di zaman sekarang bagaikan internet, tidak bisa dilihat namun bisa digunakan. Hal ini terjadi karena maraknya transaksi digital yang membuat orang-orang tergerak menjadi cashless society yaitu masyarakat yang tidak menggunakan uang tunai lagi untuk bertransaksi tetapi menggunakan metode digital atau elektronik.

Dilansir dari laman kontan.co.id Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi perbankan digital dan digital banking tahun 2022 akan mencapai lebih dari 48.000 triliun atau meningkat sekitar 21,8% dari proyeksi tahun 2021 sebesar Rp 40.000 triliun. Transaksi e-commerce diperkirakan akan mencapai Rp 530 triliun atau meningkat 31,4% dari proyeksi transaksi 2021 sebesar Rp 403 triliun. Sedangkan transaksi uang elektronik dipredikdi akan mencapai Rp 337 triliun atau meningkat 14,3% dari tahun 2021 yang ditargetkan Rp 289 triliun.

Tingginya angka-angka tersebut menandakan bahwa perilaku konsumen Indonesia menginginkan kemudahan dalam bertransaksi dan mengakses ragam kebutuhan yang diinginkan, kecepatan berbelanja, serta keuntungan dari promosi yang menggiurkan.

Namun keseringan berbelanja tanpa pemasukan sama saja lebih besar pasak daripada tiang. Kebiasaan memesan ojek online, pesan-antar makanan, ataupun pembelian data internet melalui e-wallet akan memicu besarnya pasak tadi.

Terdapat cara agar pemasukan setara dengan pengeluaran atau bahkan bisa lebih. Yakni, dengan mengakali era digitalisasi ini. Secara garis besar memahami bagaimana membelanjakan uang digital dan bagaimana memperoleh kembali uang digital tersebut. Jika dipoles dan lebih dipersingkat lagi, maka ubah investasimu menjadi transaksi. Giliran kita yang bermain dengan teknologi bukan sebaliknya.

Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

Mengapa investasi? Karena investasi merupakan sebuah langkah awal untuk membangun perekonomian. Jika anda berkata “lebih baik saya buka usaha trus pasarkan di media online hasilnya saya juga dapat uang, baik itu tunai maupun digital.” Usaha atau bisnis yang anda pikir ‘lebih baik itu’ membutuhkan tim, modal yang besar, dan resiko yang tinggi (kerugian) sedangkan investasi dapat dilakukan semuanya sendiri, modal lebih kecil, dan memiliki risiko terbatas. Lebih gampangnya investasi zaman sekarang hanya memerlukan jari-jari anda, buka usaha perlu tenaga dan siap mental.

Berikut dua jenis investasi yang hanya memerlukan jari-jari anda, yakni deposito dan reksadana. Kedua jenis investasi ini kini mulai marak dibuka pada platform ekonomi digital. Misalnya deposito pada Jenius dan Reksa Dana pada Tokopedia.

Sebelum itu ketahui dulu pengertian dan jenis masing-masing dari keduanya.

Deposito

Deposito merupakan penyimpanan uang yang disediakan oleh bank dengan sistem penyetoran awal serta memiliki ketentuan penarikan yang hanya dapat dilakukan sesuai dengan jangka waktu tertentu (1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan dan 24 bulan/2 tahun) yang telah disepakati oleh anda sebagai nasabah dan bank.

Terdapat tiga jenis deposito, yakni:

  1. Deposito Berjangka, tabungan berjangka dari bank dengan masa tenor tertentu 1-24 bulan dengan bunga yang akan dibayarkan pada akhir masa periode yang telah dipilih sebelumnya.
  2. Sertifikat Deposito, mirip dengan deposito berjangka hanya saja dapat dipindahtangankan dan kerugiannya adalah apabila sertifikat itu hilang, maka orang yang menemukan dapat dengan dengan mudah mencairkannya.
  3. Deposito On Call, merupakan deposito yang penarikan dananya harus disertai dengan pemberitahuan beberapa hari sebelumnya kepada bank dan juga bunganya dibayarkan dibelakang.
Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

Seperti yang dituliskan sebelumnya bahwa Jenius, sebuah aplikasi perbankan digital membuka deposito dengan cara, cukup pindahkan uang dari saldo aktif ke Maxi Saver tanpa harus ke bank dan tanpa persyaratan tambahan. Info selengkapnya silakan cek link berikut: https://youtu.be/3B7rvBr1fVw

Reksa Dana

Reksa Dana adalah menitipkan uang kepada manajemen investasi atau pihak yang mengelola reksa dana untuk diinvestasikan kembali dengan tujuan mendatangkan keuntungan. Manajemen investasi (MI) akan menempatkan dana tersebut di berbagai instrumen investasi seperti membeli saham, obligasi, deposito berjangka, ataupun di sertifikat Bank Indonesia.

Jenis reksa dana ada empat, yakni:

  1. Reksa Dana Pasar Uang, adalah reksa dana yang dana kelolaanya diinvestasikan seluruhnya di instrumen pasar uang, deposito berjangka atau obligasi yang diterbitkan dengan jangka waktu 1 tahun atau obligasi yang sisa jatuh temponya kurang dari 1 tahun.
  2. Reksa Dana Pendapatan Tetap, adalah suatu portofolio investasi yang berisi surat utang (obligasi) dan produk pasar uang. Portofolio harus 80% surat utang dan sisanya produk pasar uang.
  3. Reksa Dana Campuran, adalah reksa dana yang alokasi dananya dibagi ke dalam saham, pasar uang dan obligasi. Berkisar di angka 50-75% saham dan sisanya dibagi ke instrumen investasi lain, seperti pasar uang dan obligasi dengan persentase yang dapat disesuaikan.
  4. Reksa Dana Saham, yaitu reksa dana yang mayoritas aset dalam portofolionya adalah instrumen aset saham atau efek ekuitas.
Baca Juga  Cara Penting Identifikasi dan Lapor Penipuan Digital

Salah satu perusahaan perdagangan elektronik atau sering disebut toko daring yaitu Tokopedia telah membuka reksadana dengan investasi mulai dari Rp. 10.000. Sistem reksadana Tokopedia yakni Reksadana pasar uang. Tertarik berinvestasi? Silakan kunjungi link berikut https://www.tokopedia.com/reksa-dana/detail

Kedua jenis investasi online yang telah dibahas di atas memberikan peluang bagi siapa saja terkhusus untuk kaum milenial untuk mengelola dan mengembangkan keuangannya. Melalui ponsel kau bisa mengubah investasimu menjadi transaksi, hasil investasi yang kau dapat akan masuk ke kantongmu sendiri. Dengan begitu, kamu telah menggaji diri sendiri lewat digitalisasi. Lalu saya ucapkan selamat atas belanja-belanja online yang kau lakukan. Sebagai catatan, sebagian hasil keuntungan investasikan kembali untuk menggandakan cuanmu.

Sumber:

https://newssetup.kontan.co.id/news/transaksi-digital-banking-diprediksi-bisa-mencapai-rp-48000-triliun-pada-tahun-2022

https://money.kompas.com/read/2021/09/16/125119926/apa-itu-reksadana-definisi-jenis-untung-rugi-dan-cara-membelinya?page=all

situs resmi Bareksa.com

Situs resmi Jenius.com

Situs resmi Tokopedia.com

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

170 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  1. Wah informasi yang sangat bermanfaat dan menarik untuk dibaca. Terima kasih sudah memberikan informasi sehingga menambah pengetahuan bagi saya tersendiri