in ,

Terlibatnya Generasi Milenial dalam Transaksi dan Investasi Digital

Terlibatnya Generasi Milenial dalam Transaksi dan Investasi Digital
FOTO: IST

Perkembangan zaman dan teknologi yang cepat membuat teknologi finansial ikut berkembang dan menjadi salah satu faktor yang membantu kita dalam kehidupan sehari-hari. Kemajuan ini banyak digemari oleh kalangan milenial karena kemudahan penggunaan dan kecepatan proses, oleh karena itu sebagian besar transaksi dan investasi banyak dilakukan oleh kaum milenial yang dengan mudah belajar dan mencari informasi melalui internet.

Pandemi mengubah preferensi belanja konsumen saat bertransaksi online. Karena konsumen lebih banyak beraktivitas dari rumah, pandemi mendorong konsumen untuk membeli produk yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan mengurangi belanja produk non-pokok. Namun, kemudahan yang ditawarkan memberikan kenyamanan bagi generasi milenial untuk berperilaku konsumtif.

Berdasarkan penelitian (Ordun, 2015) bahwa semakin cenderung dan maraknya penggunaan smartphone bagi generasi milenial menimbulkan budaya berbelanja di toko online yang berlebihan. Terlebih didorong dengan adanya berbagai promo menarik yang ditawarkan mulai dari potongan harga hingga gratis ongkos kirim. promosi dan festival belanja online masih efektif tarik konsumen untuk berbelanja. Hari belanja online Nasional (12.12) dan festival belanja tanggal kembar seperti 9.9 dan 11.11 terbukti masih efektif dalam menarik konsumen untuk berbelanja. Jumlah rata-rata transaksi pada tanggal 11.11 dan 12.12 tahun 2020 meningkat hingga 3 kali rata-rata transaksi harian tahun 2020. Perilaku konsumtif tersebut dapat menimbulkan masalah keuangan di masa depan. Sehingga diperlukannya kesadaran keuangan masa depan menuju financial freedom.

Salah satu upaya melalui budaya generasi milenial dalam kesadaran untuk perencanaan keuangan masa depan adalah melalui investasi. Investasi saat ini sudah ter digitalisasi. Menurut Data Bursa Efek Indonesia dapat kita lihat bahwa pertumbuhan dari investor muda meningkat signifikan tiap tahunnya.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh The Indonesia Capital Markets Institute (TICMI) melalui situs Kampung Pasar Modal pada 25 April 2018, ditemukan hal yang mengejutkan, 61,76% dari 168 responden milenial menerapkan investasi.

Perkembangan Digital Payment

Dengan adanya digital payment, masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan proses pembayaran. Di Indonesia sendiri, saat ini sudah tersedia berbagai variasi pembayaran yang semakin berkembang dari masa ke masa.

Perkembangan digital payment di Indonesia diawali dengan penerbitan payment cards. payment cards ini berbentuk seperti kartu kredit untuk digunakan sebagai alat pembayaran. Kartu pembayaran ini sudah populer sejak tahun 1980-an dan dihadirkan untuk menggantikan pembayaran tunai.

Tercatat sepanjang tahun 2016, Bank Indonesia mengatakan sudah terjadi transaksi Rp. 5.623,91 triliun menggunakan jenis kartu debit atau ATM. Sementara untuk transaksi yang menggunakan kartu kredit di tahun 2016 mencapai Rp. 281 triliun. Terakhir, untuk proses transaksi menggunakan e-monet tercatat sebanyak Rp. 7,06 triliun.

Setelah kehadiran payment cards, digital payment di Indonesia mengalami perubahan dengan hadirnya mbanking atau e-banking. Dimulai pada tahun 2001, BCA (Bank Central Asia) mengoperasikan e-banking secara masif via situs Klik BCA.

Kehadiran m-banking dan e-banking semakin diminati masyarakat di Indonesia terutama bagi mereka yang gemar berbelanja online di platform ecommerce. Sebagai contoh, Bank BNI (Bank Nasional Indonesia) mencatat pertumbuhan transaksi internet banking yang melonjak mencapai 50% dan mobile banking yang tumbuh 40%.

Payment cards mulai berevolusi menjadi e-money atau uang elektronik. E-money berbasis chip biasanya tersedia dalam bentuk kartu yang langsung dikeluarkan oleh perbankan, seperti E-Money Mandiri, TapCash BNI, Flazz BCA, Brizzi BRI, dan yang lainnya. Sementara untuk e-money berbasis server yang lebih dikenal dengan e-wallet contohnya Tcash Telkomsel, Go-Pay Go-Jek, dan lain-lain.

Uang elektronik alias e-money sekarang tumbuh dan berkembang, juga semakin diminati karena kepraktisannya apalagi bagi anak muda. Alat pembayaran digital ini makin populer karena digalakkannya pembayaran tol non tunai. Kini transaksinya semakin mengalami pertumbuhan seiring dengan perkembangan zaman, termasuk belanja di mini market, parkir, sampai transportasi.

Pertumbuhan transaksi non tunai dan perkembangan dunia digital menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tingginya transaksi uang elektronik. Apalagi banyak diskon dan cashback yang makin menarik minat masyarakat untuk menggunakannya.

Data dari Bank Indonesia, transaksinya selama Juli 2019 mencapai Rp12,93 triliun, meningkat lebih dari 200% dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya. Nilai ini paling tinggi sejak uang elektronik pertama kali dirilis di Indonesia. Penggunaannya selama sebulan itu hingga 476 juta kali untuk transportasi dan e-commerce.

Di negara lain, istilah cryptocurrency dan mata uang digital tentunya bukanlah hal yang asing lagi. Bahkan cryptocurrency yang merupakan bentuk digital payment ini sudah berkembang dengan pesat, hanya saja di Indonesia metode Payment yang satu ini belum terkenal dan sepopuler payment cards. Meskipun demikian, cryptocurrency diyakini akan menjadi bentuk digital payment Indonesia masa depan.

Saat ini  jenis–jenis investasi digital adalah Reksa dana, Saham, Tabungan Emas Online, Forex, Surat Berharga Negara (SBN) dan Tabungan Berjangka. Namun, Menurut survei OECD ada banyak jenis investasi yang menawarkan janji manis, namun berujung penipuan atau biasa dibilang investasi bodong. Maka dari pada itu, pengetahuan mengenai literasi keuangan sangat penting agar tidak menjadi korban penipuan dengan janji manis yang menawarkan bunga atau pendapatan besar.

Kesimpulan

Perkembangan digital yang sangat pesat ini telah memberikan kepraktisan serta kemudahan dalam kehidupan manusia dan memberikan peluang bagi generasi milenial sebagai pelaku digital untuk dapat bijak dalam digital.

Untuk itu perlu adanya imbauan untuk menggunakan transaksi digital dan investasi digital dengan bijak dan benar agar terhindar dari hal-hal yang dapat merugikan.

Daftar Pustaka:

https://www.pajak.com/pwf/tendensi-milenial-transaksi-elektronik-dan-investasi-milenial/

https://wartaekonomi.co.id/read345088/riset-rata-rata-transaksi-e-commerce-naik-selama-pandemi?page=2

https://www.pajak.com/pwf/transaksi-dan-investasi-digital-untuk-milenial-zaman-now-4/

https://www.pajak.com/pwf/transaksi-dan-investasi-digital-kian-digencar-generasi-millenial/

http://davidkleinhandler.com/perkembangan-digital-payment-indonesia-dari-waktu-ke-waktu/

https://ajaib.co.id/pertumbuhan-dan-perkembangan-uang-elektronik-di-indonesia/

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

109 Points
Upvote Downvote

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *