Kemudian, saat ini uang persediaan tidak lagi disalurkan secara tunai tetapi melalui aplikasi keuangan digital. Begitu pula pengadaan barang dilakukan melalui platform yang terhubung dengan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Sehingga secara bertahap keuangan negara tidak sekadar memberi uang ke suatu kementerian atau lembaga, misalnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk pembangunan infrastruktur digital, tapi kita juga mentransformasi cara kita bertransaksi,” ujar Sri Mulyani.
Transformasi digital juga dilakukan untuk mentransfer Biaya Operasional Sekolah (BOS) secara tepat dan efisien. Penyaluran BOS telah dilakukan sesuai dengan by school name, by school address, by school number lewat aplikasi Pembelian.
“Setiap pembelian kebutuhan sekolah langsung terlihat di dalam aplikasi digitalnya sehingga memudahkan dalam pembuatan laporan BOS. Kan, dulu Bapak Presiden Joko Widodo selalu meminta para menteri melakukan simplifikasi karena kepala sekolah sibuk membuat laporan pertanggungjawaban mengenai berbagai macam pengeluarannya. Dengan digital, baik transfernya maupun belanjanya sekolah mereka tidak lagi membuat berbagai laporan-laporan itu,” ungkap Sri Mulyani.
Ia mengungkapkan, Kemenkeu bersinergi dengan Kominfo, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), dan Badan Pusat Statistik (BPS) tengah membangun Satu Data Indonesia yang diharapkan mampu mengintegrasikan data dari 24 ribu aplikasi milik seluruh kementerian dan lembaga.
“Satu Data Indonesia itu akan bisa menurunkan biaya operasional pemerintah dan meningkatkan reliabilitas dan mengoordinasikan aplikasi pemerintah sehingga setiap kementerian dan lembaga tidak perlu membuat aplikasi sendiri-sendiri,” kata Sri Mulyani.
Comments