in ,

Jerman Berikan Keringanan Pajak Atasi Lonjakan Inflasi

Jerman Berikan Keringanan Pajak
FOTO: IST

Jerman Berikan Keringanan Pajak Atasi Lonjakan Inflasi

Pajak.com, Berlin – Pemerintah Jerman berikan keringanan pajak kepada masyarakatnya senilai 10 miliar euro atau setara 10,2 miliar dollar AS. Langkah ini untuk membantu para pekerja di Jerman mengatasi lonjakan inflasi.

Menteri Keuangan Christian Lindner menyampaikan, kebijakan keringanan pajak itu akan menaikkan tunjangan bebas pajak dasar. Namun, di sisi lain, pemerintah Jerman juga akan memberlakukan tarif pajak penghasilan tertinggi 42 persen.

Dengan adanya insentif ini, Lindner menyebut, setiap keluarga juga akan mendapatkan keuntungan dari pembebasan pajak yang lebih tinggi untuk anak-anak yang menjadi tanggungan mereka.

“Kami berada dalam situasi di mana tindakan harus diambil,” kata Lindner, dalam konferensi pers di Berlin, seperti dikutip dari media Jerman The Local pada Jumat (12/8/22).

Menurut Lindner, rencana keringanan pajak itu akan ditujukan pada karyawan yang bergaji tinggi yang selama ini memiliki beban pajak yang lebih tinggi. Akibat tingginya pajak itu, keuntungan yang telah diterima para pekerja terpotong oleh pajak yang lebih tinggi yang harus mereka bayar.

Baca Juga  DJP: Skema TER Bantu Karyawan Mitigasi Potensi Bayar Pajak Terlalu Besar di Desember

Lindner mengatakan, 48 juta orang Jerman akan menghadapi pajak yang lebih tinggi mulai Januari 2023 jika tidak ada keringanan yang ditawarkan. Ia berpendapat, jika negara mendapatkan keuntungan pada saat kehidupan sehari-hari menjadi lebih mahal dan sulit hal itu tidak adil dan berbahaya bagi pembangunan ekonomi.

Sebagai informasi, inflasi di Jerman pada Juli lalu telah mencapai 7,5 persen. Angka itu sedikit lebih rendah dari capaian pada Juni yang sebesar 7,6 persen. Inflasi itu terutama dipicu oleh lonjakan harga energi akibat konflik Rusia dan Ukraina yang tak kunjung reda.

Adapun kebijakan keringanan pajak ini tidak termasuk dalam paket 30 miliar euro yang dikeluarkan oleh Kanselir Olaf Scholz pada awal tahun ini untuk membantu konsumen menghadapi inflasi.

Baca Juga  Cara Mudah Lacak Barang Kiriman Melalui Bea Cukai

Paket yang dirilis oleh Kanselir Olaf Scholz termasuk pemotongan pajak bahan bakar, tiket transportasi umum yang berlaku di seluruh Jerman seharga 9 euro per bulan untuk Juni, Juli, dan Agustus.

Meski demikian, saat ini Jerman masih menghadapi tantangan di sektor ekonomi. Sebab, konflik di Ukraina memupuskan harapan ekonomi terbesar Eropa itu untuk menumbuhkan ekonominya usai pandemi COVID-19. Dengan industri yang berorientasi ekspor, Jerman sangat rentan terhadap kemacetan rantai pasokan dan kekurangan bahan baku yang disebabkan oleh pandemi.

Apalagi saat ini Jerman dihadapkan dengan tagihan energi dua kali lipat, setelah Rusia secara drastis membatasi pasokannya menyusul invasi ke Ukraina. Krisis listrik tidak hanya menggerogoti daya beli konsumen tetapi juga merugikan industri Jerman yang sebagian besar bergantung pada pasokan energi murah untuk ekspor manufaktur.

Baca Juga  Kriteria Pemotong Pajak yang Wajib Lapor SPT Masa PPh 23/26 dalam Bentuk Dokumen Elektronik 

Akibatnya, karyawan di negara itu menghadapi pukulan ganda dari biaya yang lebih tinggi dan ancaman kehilangan pekerjaan yang semakin besar. Hal ini karena perusahaan-perusahaan besar mempertimbangkan untuk menghentikan beberapa pabrik biaya yang tinggi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *