in ,

AS Akan Akhiri Perjanjian “Tax Treaty” dengan Hongaria

“Kami menghormati hak kedaulatan Hongaria untuk menetapkan undang-undang pajaknya sendiri tanpa pengaruh besar dari negara-negara dengan pajak tinggi. Kami juga memahami kepentingan nasional Hongaria dalam meningkatkan kegiatan ekonomi melalui sistem pajak yang pro pertumbuhan,” tulis mereka.

Dalam sebuah pernyataan hari Jumat waktu setempat (8/7), Smith mengkritik langkah pemerintahan Biden. Menurutnya, Menteri Keuangan AS Janet Yellen harus membuka kembali perjanjian internasional untuk memastikan mereka benar-benar melindungi pekerjaan, perusahaan, dan daya saing di dalam negeri.

Untuk diketahui, Hongaria dan AS telah memiliki perjanjian pajak sejak 1979. Perjanjian pajak biasanya dirancang untuk memperlancar administrasi pajak lintas batas dan umumnya mencegah pemotongan pajak atas pembayaran lintas batas. Mereka memudahkan perusahaan dan investor untuk beroperasi di banyak negara, dan AS memiliki jaringan perjanjian yang luas di seluruh dunia.

Baca Juga  DPR Usul Tunda Kenaikan Tarif PPN 12 Persen

Namun, masing-masing perjanjian itu berbeda dan pembayar pajak terkadang dapat terlibat dalam apa yang dikenal sebagai belanja perjanjian—menyusun bisnis mereka untuk mengurangi atau menghilangkan pajak. Pada 2010 silam, AS dan Hongaria mencapai kesepakatan untuk memperbarui perjanjian pajak untuk membatasi perilaku belanja perjanjian itu.

Namun, senat AS tidak pernah meratifikasi perubahan tersebut, yang diblokir bersama dengan perjanjian lain oleh Senator Rand Paul karena kekhawatiran tentang negara-negara yang berbagi informasi. Sejak 2010, Hongaria telah menurunkan tarif pajak perusahaan dari 19 persen menjadi 9 persen.

Ditulis oleh

Baca Juga  Pemkot Lhokseumawe dan PLN Optimalkan Pajak atas Tenaga Listrik

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *