in ,

Ada Sengketa Pajak, Netflix Harus Bayar 59 Juta Dollar AS

Jaksa Milan di masa lalu telah menyelidiki raksasa teknologi AS lainnya seperti Apple, Amazon dan Facebook untuk menghindari pajak, yang memungkinkan Italia untuk mengenakan denda dan pembayaran pajak beberapa miliar euro kepada mereka.

Setelah bertahun-tahun mendominasi layanan streaming di dunia, Netflix tampaknya memang sedang dirundung masalah bertubi-tubi. Selain harus membayar tunggakan beserta sanksi dan bunga pajak di Italia, Netflix juga mengumumkan kalau pendapatan perusahaan merosot jauh dari apa yang mereka harapkan pada kuartal I tahun 2022.

Pada kuartal I, raksasa streaming itu kehilangan lebih dari 200 ribu pelanggan dan mengakibatkan harga sahamnya anjlok hingga 35 persen pada pertengahan April lalu. Hal ini juga berdampak kepada penghapusan puluhan miliar kapitalisasi pasar, setelah Netflix mengumumkan kerugian kuartalan pertama dalam satu dekade.

Baca Juga  15 Rencana Aksi BEPS Inclusive Framework Cegah Penghindaran Pajak

Netflix menyebut, penurunan jumlah pelanggan disebabkan oleh inflasi tinggi, perang di Ukraina, dan persaingan yang ketat di antara penyedia layanan streaming. Penghentian layanan di Rusia akibat sanksi dan perang telah menyebabkan Netflix kehilangan 700 ribu pelanggan di negara itu. Padahal, mereka sebelumnya menargetkan dapat meraih 2,5 juta pelanggan baru.

Penurunan pendapatan itu juga dipastikan karena Netflix kini bukan lagi satu-satunya layanan streaming, sehingga masyarakat lebih punya banyak pilihan untuk menonton tayangan berbayar. Bahkan, pengamat pun dapat melihat bahwa HBO Max, Hulu, Disney+, dan Apple TV bersaing ketat dengan Netflix dalam persaingan memperebutkan pangsa pasar dan mata pelanggan.

Baca Juga  Selain Lapor SPT, Berikut Layanan Perpajakan yang Bisa Diakses di PJAP 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *