in ,

Mengenal Aspek Perpajakan Trading Saham dan Forex

Aspek Perpajakan Trading Saham dan Forex
FOTO: IST

Bagi Anda yang bergelut di dunia keuangan, tentu tidak asing dengan istilah trading. Trading adalah sebuah kegiatan memperjualbelikan aset dalam jangka waktu yang relatif pendek dan cepat. Para trader melakukan trading aset dengan harapan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual dan harga beli aset tersebut. Dua jenis trading yang cukup dikenal masyarakat luas adalah trading forex dan trading saham.

Sebagai informasi, foreign exchange atau forex atau biasa juga disebut dengan valuta asing atau valas adalah sebuah kegiatan perdagangan menukarkan mata uang asing. Para trader forex membeli beragam mata uang asing untuk kemudian menganalisis kondisi pasar uang dan memperjualbelikannya untuk mendapatkan keuntungan. Lalu apa perbedaan trading forex dan saham?

Baca Juga  Daftar Lengkap Penyesuaian Jenis dan Tarif Pajak di Kota Malang

Yang pertama adalah tujuan pembelian aset serta bentuk aset yang diperdagangkan. Dalam trading saham, Anda memperjualbelikan produk berupa porsi kepemilikan atas sebuah perusahaan. Adapun Saham dapat dijadikan sebagai instrumen investasi jangka panjang maupun untuk instrumen trading, tergantung sifat saham yang dibeli. Sedangkan untuk trading forex, Anda memperjualbelikan mata uang satu negara dengan mata uang negara lain. Pada forex, nilai mata uang cenderung fluktuatif, sehingga cenderung lebih lazim ditujukan untuk tujuan trading.

Yang kedua adalah analisis fundamental. Bila anda membeli saham, tentu Anda akan mempertimbangkan fundamental dari perusahaan pemilik saham tersebut. Analisis fundamental ini terdiri dari berbagai faktor yang umumnya berasal dari laporan keuangan perusahaan tersebut. Fundamental yang tidak terlalu kuat dapat menyebabkan saham dari perusahaan tersebut sangat fluktuatif sehingga berisiko tinggi, dan sebaliknya. Untuk jangka panjang, biasanya dipilih perusahaan yang memiliki fundamental bagus dan prospek kedepan yang menjanjikan.

Baca Juga  Data Pendukung yang Diperlukan saat Ajukan Keberatan Penetapan Tarif Kepabeanan

Sedangkan untuk forex, umumnya tidak membutuhkan analisis fundamental. Dalam trading forex Anda hanya memperbandingkan nilai mata uang satu negara dengan negara lainnya dan kondisi negara tersebut. Perbandingan nilai ini kemudian menjadi pertimbangan Anda untuk memperjualbelikan mata uang tersebut.

Yang ketiga adalah pilihan barang yang diperdagangkan. Untuk trading saham tersedia hingga ratusan emiten berbeda dalam bursa efek Indonesia (BEI). Secara global, jumlahnya dapat mencapai ribuan. Sedangkan untuk forex, pilihan barang yang diperdagangkan relatif sedikit. Para trader berfokus pada pasangan mata uang besar misalnya EUR/USD dan USD/JPY. Perbedaan jumlah pilihan barang ini menjadi pertimbangan bagi para trader. Forex di satu sisi mungkin kurang disukai oleh para trader yang ingin diversifikasi dalam proses tradingnya, namun di sisi lain memudahkan pertimbangan memilih barang yang ingin diperjualbelikan. Lalu bagaimana dengan aspek perpajakan untuk kedua macam trading tersebut?

Baca Juga  Brasil Terus Merayu Negara G20 Setujui Pajak Kekayaan Miliarder

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *