Pajak.com, Jakarta – Presiden RI Joko Widodo akhirnya memperkenalkan jajaran dewan direktur Lembaga Pengelolaan Investasi (LPI) atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indonesia Investment Authority (INA). “Saya perlu menegaskan bahwa lembaga pengelola investasi atau Indonesia Investment Authority mempunyai posisi yang sangat strategis dalam percepatan pembangunan yang berkelanjutan,” ungkapnya dalam siaran langsung kanal YouTube, Selasa (16/02).
Ia menambahkan INA memiliki tugas untuk meningkatkan dan mengoptimalkan nilai aset negara secara jangka panjang serta menyediakan alternatif pembiayaan bagi pembangunan nasional yang berkelanjutan. “Melalui keberadaan INA, kita akan mengurangi kesenjangan kemampuan pendanaan domestik dengan kebutuhan pembiayaan pembangunan,” tambahnya.
Kelima nama yang masuk dalam Direksi LPI adalah Ketua Dewan Direktur Ridha Wirakusumah, Wakil Ketua Dewan Direktur Arief Budiman, Direktur Investasi Stefanus Ade Hadiwidjaja, Direktur Risiko Marita Alisjahbana, dan Direktur Keuangan Eddy Purwanto.
Ketua Dewan Direktur Ridha Wirakusumah menyampaikan bahwa INA ingin menciptakan sebuah climate of investment, sehingga para investor bisa masuk ke Indonesia dengan nyaman dan lebih yakin untuk ikut serta dalam pembangunan Indonesia.
“Yang ingin saya tekankan adalah yang kami cari adalah dana modal, bukan dana pinjaman. Dana yang kalau bisa value adding, dana yang tentunya juga dari sumber-sumber dengan governance yang baik dan clean,” jelasnya.
Ridha menjelaskan hal pertama yang akan dilakukan adalah menciptakan rumah dengan profesionalisme tinggi dengan governance yang kuat dan menyambung pekerjaan yang selama ini sudah dilaksanakan.
“Kami akan berkonsultasi dengan ibu Sri Mulyani, dengan pak Erick Thohir dari BUMN dan Kementerian lain untuk bisa melihat aset-aset mana yang kita bisa bersama-sama sharing dengan para investor untuk bisa memasukkan segera dananya dan bersama-sama membangun infrastruktur dan proyek yang sudah ada sekarang,” pungkasnya.
Comments