in ,

Joe Biden Sepakati Lima Kemitraan Strategis

Joe Biden Sepakati Lima Kemitraan Strategis
FOTO: IST

Joe Biden Sepakati Lima Kemitraan Strategis

Pajak.com, Bali – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Amerika Serikat (AS) Joseph Robinette Biden atau Joe Biden mengadakan pertemuan bilateral, di sela–sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Bali, (14/11). Pertemuan antara Jokowi dan Joe Biden ini sepakati lima kemitraan strategis melalui Kerangka Ekonomi Indo-Pasifik/Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global/Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).

“Presiden Biden, selamat datang di Bali. Saya mengapresiasi kehadiran Presiden Biden pada KTT G20 ini. Saya berharap KTT G20 akan dapat menghasilkan kerja sama konkret yang dapat membantu dunia dalam pemulihan ekonomi global. Indonesia berharap, semua negara G20 dapat memberikan fleksibilitas agar komitmen konkret hasil KTT dapat tercapai. Saya akan tugaskan menteri koordinator perekonomian Indonesia untuk terus menindaklanjuti kerja sama IPEF ini,” jelas Jokowi dalam siaran virtual yang ditayangkan pada YouTube Sekretariat Presiden, dikutip Pajak.com (15/11).

Berikut lima kemitraan strategis yang disepakati AS dan Indonesia:

  1. Millennium Challenge Corporation (MCC) Compact. AS dan Indonesia telah berhasil menyelesaikan negosiasi untuk meluncurkan MCC Compact senilai 698 juta dollar AS, yang mencakup 649 juta dollar AS dari AS dan 49 juta dollar AS dari Indonesia. MCC Compact akan mendukung pengembangan infrastruktur transportasi berkualitas tinggi yang sadar iklim di lima provinsi serta memobilisasi modal internasional untuk mendukung tujuan pembangunan Indonesia. “Bersama, kita mengejar masa depan yang lebih baik dengan kemitraan baru melalui Millennium Challenge Corporation (MCC) untuk berinvestasi 698 juta dollar AS,” kata Biden.
  2. Penyimpanan karbon. ExxonMobil dan PT Pertamina (Persero) telah menandatangani perjanjian senilai 2,5 miliar dollar AS untuk melakukan asesmen lebih lanjut terhadap pengembangan carbon capture and sequestration hub di Indonesia.
  3. Menghijaukan transportasi publik. Badan Perdagangan dan Pengembangan AS/US Trade and Development Agency (USTDA) meluncurkan kemitraan baru dengan PT MRT Jakarta yang mengelola sistem transportasi berbasis rel di ibu kota. Keduanya mendukung transisi sistem tranportasi masal menuju sumber-sumber energi terbarukan. United States Agency for International Development (USAID) juga bermitra dengan otoritas Ibu Kota Negara Nusantara untuk menyediakan dukungan manajemen proyek dan bantuan teknis demi pembangunan dengan fokus pada prinsip-prinsip kota pintar dan kota di tengah hutan.
  4. Investasi dalam teknologi energi baru dan terbarukan. Lembaga AS International Development Finance Corporation akan mendukung investasi energi dalam portofolio proyek hidrogen hijau di Indonesia bernama Renewstable—mengombinasikan energi terbarukan dengan baterai dan media penyimpanan hidrogen hijau guna menyalurkan tenaga listrik yang stabil dan dapat diandalkan.
  5. Kerja sama pendidikan dan kesehatan. Menindaklanjuti penandatangan memorandum of understanding (MoU) antara AS dan Indonesia pada Desember 2021, maka AS akan terus mengalokasikan sumber dayanya untuk meningkatkan jumlah pusat konsultasi pendidikan di Indonesia sebesar 30 persen. Selain itu, relawan Peace Corps, penerima beasiswa fulbright, serta para pengajar akan kembali ke Indonesia pada Januari 2023 setelah jeda karena pandemi COVID-19. Sementara, dibidang kesehatan, USTDA dan GE Healthcare mengumumkan rencana untuk membiayai proyek percontohan guna mendukung kementerian kesehatan dalam mengembangkan penyimpanan data dan citra nasional; membuat penyimpanan terpusat berbasis cloud untuk data-data kesehatan elektronis dan jaringan hub and spoke yang menghubungan dokter-dokter umum di fasilitas pelayanan kesehatan primer dengan dokter spesialis jantung di rumah sakit pusat.
Baca Juga  Pilihan Instrumen Investasi yang Diproyeksi Tangguh di Tengah Gejolak Ekonomi

“AS tetap fokus untuk mendukung keamanan dan kemakmuran Indonesia, sambil bekerja sama untuk mengatasi krisis iklim, mendorong akses ke pangan dan energi yang terjangkau, memperkuat kesiapsiagaan pandemi dan arsitektur kesehatan global, memperluas hubungan penting antarmasyarakat, dan mengatasi krisis di Birma dan Afghanistan,” jelas Biden.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *