in ,

Indonesia Raih Investasi Rp 125 T dari KTT G20

Indonesia Raih Investasi Rp 125 T dari KTT G20
FOTO: IST

Indonesia Raih Investasi Rp 125 T dari KTT G20

Pajak.com, Bali – Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia berhasil raih investasi sekitar 8 miliar dollar AS atau setara Rp 125 T (kurs Rp 15.600) dari komitmen investasi pada rangkaian perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Komitmen investasi yang diterima Indonesia itu berasal dari sejumlah negara, seperti Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok (RRT), dan beberapa negara Eropa lainnya.

“Angka (investasi) tersebut diprediksi akan terus meningkat karena masih ada sejumlah kesepakatan yang belum secara resmi diteken. Komitmen investasi yang sudah diteken kurang lebih sekitar 7 (miliar dollar AS) sampai 8 miliar dollar AS, tapi ada sekitar kurang lebih 10 miliar dollar AS yang belum bisa diteken tapi sudah ada kesepahaman dan saya tidak mau mengumumkan yang 10 miliar ini karena itu belum diteken,” ujar Bahlil dalam keterangan pers, dikutip Pajak.com (18/11).

Menurutnya, secara detail komitmen investasi akan ditindak lanjuti melalui penandatangana Head of Agreement (HoA). Bahlil mengulas, selama rangkaian KTT G20 di Bali, Indonesia telah melakukan pertemuan bilateral dengan sejumlah negara serta sejumlah perusahaan di berbagai sektor. Bahkan, bisa bertemu dengan 9-10 investor per harinya.

Baca Juga  Insight Investments: Tren Anak Muda Pilih Investasi Reksa Dana Berbasis ESG

“Negara telah menyampaikan minatnya untuk berinvestasi, salah satunya di kawasan IKN (Ibu Kota Negara) Nusantara. Korea Selatan, terutama dari LG, ingin sekali masuk di IKN. Kemudian ada juga beberapa negara dari Eropa, Uni Emirat Arab, dan RRT. Foxconn perusahaan elektronik asal Taiwan juga menunjukkan ketertarikannya untuk menjajaki ke wilayah IKN. Bahkan, perusahaan perakit Apple ini telah menyampaikan niatnya langsung kepada Presiden Jokowi,” ungkap Bahlil.

Di sisi lain, Kementerian Investasi/BKPM juga tengah menyelesaikan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang Kemudahan Berusaha di IKN untuk memberi kepastian hukum investasi di IKN, termasuk insentif pajak.

“Targetnya pada bulan November nanti RPP tersebut akan selesai. Nanti setelah selesai G20 kita akan kembali fokus dan akan kami selesaikan di bulan November atau secepatnya,” kata Bahlil.

Baca Juga  “Tips” Kelola THR Agar Tidak Habis Begitu Saja

Ia menambahkan, perkembangan rencana investasi perusahaan asal Taiwan, Hon Hai Precision Industry Co. Ltd. atau Foxconn di Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, Jawa Tengah. Bahlil memastikan, Foxconn akan memulai groundbreaking atau peletakan baru pertama pabriknya di Indonesia awal tahun 2023. Pabrik ini akan mendukung ekosistem kendaraan listrik hingga baterai.

“Keberhasilan Indonesia menggaet Foxconn terbukti dengan lima sumbangan bus listrik guna menunjang perhelatan G20 di Bali. Saya sempat bertemu dengan Chairman Foxconn Young Liu selama hampir tiga jam untuk menindaklanjuti kesepakatan investasi bus listrik tersebut. Dia menyampaikan niatnya yang sangat serius dan dia tidak tahan lagi untuk mengimplementasikan (investasi),” ungkap Bahlil.

Seperti diketahui, Perhelatan KTT G20 telah menghasilkan G20 Bali Leaders’ Declaration atau Deklarasi Bali serta sederet rencana aksi dengan tujuan yang konkret. Terdapat pula dokumen G20 Action for Strong and Inclusive Recovery yang berisi daftar proyek dan merupakan concrete deliverables dari berbagai diskusi dan negosiasi yang dilakukan selama masa Presidensi Indonesia G20.

Baca Juga  Zakat Fitrah: Besaran dan Cara Bayar Lewat Aplikasi BCA

Secara lebih detail, G20 Indonesia juga menghasilkan beberapa hasil konkret, antara lain terbentuknya Pandemic Fund yang mengumpulkan 1,5 miliar dollar AS, kemudian pembentukan dan operasionalisasi resilient and sustainability trust di bawah IMF sejumlah 81,6 miliar dollar AS untuk membantu negara-negara yang menghadapi krisis. Selain itu, terdapat pula pembentukan Energy Transition Mechanism (ETM), khususnya untuk Indonesia dalam memperoleh komitmen dari just energy transition program. 

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *