Menu
in ,

Citibank Akan Tutup Bisnis Ritel Di Indonesia

Pajak.com, Jakarta – Perusahaan finansial raksasa asal Amerika Serikat (AS) Citigroup Inc berencana untuk keluar dari bisnis ritel di 13 pasar Asia dan  kawasan  Eropa, Timur Tengah dan Afrika.  Penutupan itu terkait rencana Citigroup yang akan memfokuskan perbankan konsumen di empat pusat kekayaan dunia yakni Singapura, Hong Kong, Uni Emirat Arab dan Inggris. Langkah ini merupakan bagian dari tinjauan berkelanjutan atas strategi perusahaan oleh Chief Executive Officer Jane Fraser, yang mengambil alih pucuk pimpinan Citigroup pada bulan lalu.

Imbas dari kebijakan itu, Citibank juga akan menutup seluruh bisnis consumer yang beroperasi di Indonesia termasuk kartu kredit. Citi Indonesia akan memulai proses penjualan segmen bisnis consumer.

“Citi kembali menegaskan bahwa tidak ada perubahan seketika dalam hal melayani nasabah consumer Bank yang berada di Indonesia. Citi akan memulai proses penjualan bisnis consumer Bank setelah adanya pengumuman bahwa Citi akan keluar dari bisnis consumer di 13 negara, termasuk di Indonesia, ujar Corporate Affairs Citi Indonesia Tito Pasaribu, dalam pernyataan tertulis, Senin (19/4/2021).

Tito menjelaskan Citi Indonesia beroperasi di Indonesia melalui unit Institutional Clients Group (ICG), antara lain TTS (Treasury and Trade Solutions), MSS (Markets and Securities Services/Custodian), BCMA (Banking Capital Market Advisory) untuk nasabah-nasabah institusional yang terdiri dari perusahaan lokal, pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara, lembaga keuangan dan perusahaan multinasional, Selain itu layanan Citi Commercial Bank (CCB), dan layanan pasar modal melalui PT Citigroup Sekuritas Indonesia (CSI) akan terus beroperasi di Indonesia.

Sebelumnya, CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, strategi ini akan menciptakan peluang besar pagi perusahaan. Ia pun menegaskan bahwa tidak ada perubahan seketika dalam hal melayani nasabah consumer bank yang berada di Indonesia. Citi akan memulai proses penjualan bisnis consumer bank setelah adanya pengumuman tutup segmen perbankan ritel.

“Selama proses penjualan, kegiatan operasional bisnis consumer kami termasuk kantor cabang, call centers, serta layanan digital akan terus berjalan seperti biasa,” ujar Batara. Ia memastikan, para nasabah Citi akan tetap mendapatkan layanan yang berkualitas tinggi, seperti yang selama ini diperoleh para nasabah dari seluruh produk dan layanan Citi.

Batara mengatakan, untuk saat ini, Citi akan terus melayani klien dan nasabah dengan penuh perhatian, empati, dan dedikasi yang sama seperti yang dilakukan selama ini.

Citigroup sudah hadir di Indonesia sejak 1968 silam. Saat ini, menurut Batara bank melayani 90 persen dari 20 perusahaan terbesar di Indonesia. Tahun lalu, Citigroup mengumpulkan dana sebesar lebih dari 10 miliar dollar AS untuk para kliennya.

Ditulis oleh

Leave a Reply

Exit mobile version