in ,

Wamendag: QRIS di Pasar Rakyat Akan Terus Diperluas

Secara nasional, akseptasi QRIS terus mengalami pertumbuhan yang positif pada 2021, tecermin dari jumlah pengguna QRIS yang telah mencapai lebih dari 13 juta usahawan, melampaui target tahun ini sebesar 12 juta pedagang.

Berdasarkan data BI, sekitar 88 persen merchant pengguna QRIS merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Dengan demikian, diharapkan QRIS mampu membantu masyarakat dalam menjalankan usaha di tengah pandemi.

BI pun memperkirakan, transaksi e-commerce akan mencapai Rp 530 triliun, meningkat tinggi jika dibandingkan dengan 2021 yang diperkirakan mencapai Rp 403 triliun. Oleh karena itu, BI akan terus mendorong perluasan akseptasi QRIS, dengan target mencapai 15 juta pengguna baru pada 2022.

Baca Juga  Jokowi: Saham Freeport Naik 61 Persen, 80 Persen Pendapatannya Masuk ke Negara

Selain memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk bertransaksi secara digital tanpa melalui sentuhan, QRIS dipastikan memberikan banyak keuntungan bagi para pedagang dan kalangan UMKM, seperti membangun profil kredit untuk kemudahan mendapatkan pinjaman, transaksi tercatat dan langsung masuk rekening sehingga mudah dimonitor, dan tidak perlu uang kembalian sehingga bebas risiko pencurian dan uang palsu.

Manfaat lainnya yakni mengikuti tren pembayaran terkini, serta murah dan bebas biaya bagi usaha mikro (0 persen sampai dengan Desember 2021). Selanjutnya, baik Kemendag dan BI akan terus memperluas program SIAP QRIS ke berbagai pasar maupun pusat perbelanjaan lainnya, untuk semakin meningkatkan penggunaan QRIS sebagai solusi pembayaran nirsentuh yang lebih higienis untuk mengawal pemulihan ekonomi nasional.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *