in ,

Tiga BUMN Sinergi Kembangkan Biomassa Batu Bara

Menurutnya, co-firing biomassa dengan batu bara menawarkan aspek positif bagi lingkungan. Co-firing biomassa akan mengurangi emisi karbon dioksida, di samping itu biomassa juga mengandung sulfur yang jauh lebih sedikit daripada kebanyakan batu bara. Hal ini program co-firing juga akan mengurangi emisi sulfur dioksida yang cukup signifikan.

Ia menambahkan perjanjian HoA ini sebagai salah satu bentuk Good Corporate Governance (GCG) yang dijalankan oleh BUMN dalam menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkesinambungan bagi masyarakat luas. Melalui kerja sama dapat menjadi pionir dan pemantik dalam pengembangan biomassa untuk suplai PLTU batu bara di dalam negeri.

Dari sisi Perhutani, Direktur Utama Perhutani Wahyu Kuncoro mengatakan, saat ini Perhutani memiliki sumber daya kawasan hutan seluas 2,4 juta Ha di pulau Jawa dan Madura dan 1,3 juta Ha di luar Pulau Jawa yang dikelola oleh anak perusahaan dan dapat dikembangkan menjadi hutan tanaman energi. Adapun yang telah dikembangkan hutan tanaman energi seluas ±27 ribu Ha dari rencana seluas sekitar 70 ribu Ha. Ke depan, Perhutani akan menyiapkan industri biomassa berbasis tanaman hutan untuk menghasilkan produk wood pellet dan atau wood chip,

Baca Juga  BI: Kinerja Kegiatan Dunia Usaha Meningkat Kuartal I-2024

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *