in ,

Sinergi BSI dan LPEI untuk Perkuat Layanan Ekspor

Menurutnya, capaian tersebut dapat menjadi spirit untuk bersama mendorong transaksi ekspor sebagai salah satu sumber devisa negara yang mampu membangkitkan perekonomian nasional. Apalagi, dengan surplusnya neraca perdagangan akan menggeliatkan roda perekonomian sehingga mampu mendorong dan menciptakan lapangan pekerjaan.

“Hal ini menjadi peluang yang harus diambil BSI untuk menjadi mitra perbankan syariah yang siap mendampingi para pelaku usaha, baik segmen korporasi, retail maupun UMKM yang memiliki kapabilitas usaha ekspor sehingga segmen usaha ini mampu bertahan dan bersaing sehingga diharapkan segmen usaha ini akan menjaga menjaga kestabilan ekonomi di tanah air,” ujarnya.

Sebagai gambaran per Maret 2022 lalu, kinerja pembiayaan BSI tumbuh positif sebesar sebesar 11,59 persen secara year on year (yoy). BSI juga mencatat portofolio pembiayaan berkelanjutan, sebesar Rp 48,25 triliun atau berkontribusi sekitar 27 persen dari total portofolio pembiayaan pada kurun waktu yang sama.

Baca Juga  Mengenal 5 Jenis Budaya Kerja

Disamping itu, kualitas pembiayaan BSI pun semakin membaik dan terjaga. Hal itu tecermin dari non-performing financing (NPF) nett yang turun menjadi 0,90 persen pada Maret 2022. NPF gross juga mengalami penurunan, semula sebesar 3,09 persen pada Maret 2021 menjadi sebesar 2,91 persen pada Maret 2022.

Hery mengatakan, sinergi ini merupakan tindak lanjut kesepakatan yang telah dilakukan pada Maret lalu. Di mana nantinya lebih dari 6000 pegawai LPEI dapat menikmati layanan BSI tak hanya payroll, tapi juga fasilitas pembiayaan rumah, multiguna, OTO, gadai dan pembiayaan emas, serta produk simpanan seperti tabungan, giro dan deposito.

Ditulis oleh

Baca Juga  KADIN Optimistis Hasil Putusan MK Beri Kepastian bagi Dunia Usaha

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *