in ,

Riset dan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan

Ada juga kajian terintegrasi tentang penanggulangan abrasi dan banjir rob pantura Jawa; pengembangan kampung perikanan berbasis 4.0; diseminasi hasil riset kajian arkeologi maritim situs ‘Kapal Tenggelam” yang bertujuan untuk pengelolaan wisata bahari berkelanjutan dan penguatan narasi sejarah dan budaya maritim; dan aplikasi Laut Nusantara yang dimanfaatkan oleh lebih dari 57.000 nelayan yang tersebar di 75 desa nelayan, untuk melaksanakan kegiatan penangkapan ikan dengan lebih baik.

Sementara itu, Kepala Pusriskel, I Nyoman Radiarta memaparkan, untuk mengawal program prioritas KKP yang salah satunya adalah penangkapan ikan terukur, BRSDM melalui Pusriskel bersama Eselon 1 KKP turut menggagas pembentukan data center yang memberikan data hasil analisis sebagai dasar kebijakan untuk seluruh Eselon I lingkup KKP. Data itu berupa data oseanografi, budidaya laut, dan lainnya.

Baca Juga  Pos Indonesia Raih “Appreciated Social ESG Report”

Di bawah Pusrikel, selama tahun 2021 riset yang dilakukan telah menghasilkan 18 rekomendasi kebijakan hasil riset perikanan, 243 karya tulis ilmiah riset perikanan yang dipublikasikan, 17 teknologi hasil riset perikanan, hingga informasi stok sumber daya perikanan melalui riset stock assessment di 11 Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Republik Indonesia (WPPNRI) dan lima Kawasan Pengelolaan Perikanan Perairan Umum Daratan (KPPPUD).

Untuk menciptakan SDM kelautan dan perikanan yang kompeten, KKP mendorong Pusat Pendidikan KP. Langkah ini untuk menciptakan entrepreneur produktif dan inovatif yang mampu menguasai pasar nasional hingga pasar ekspor mancanegara.

Ditulis oleh

Baca Juga  XL Axiata Raih Sertifikat “Carbon Disclosure Project”

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *