in ,

Produk UKM Disabilitas Indonesia di Expo 2020 Dubai

Produk UKM Disabilitas Indonesia di Expo 2020 Dubai
FOTO: IST

Pajak.com, Dubai – Pemerintah Indonesia mengirim pelaku usaha kecil menengah (UKM) Indonesia dari berbagai sektor ke Dubai untuk mengikuti Expo 2020 Dubai. Expo ini merupakan World Expo ke-34 yang dilaksanakan selama enam bulan dari 1 Oktober 2021 hingga 31 Maret 2022 mendatang. Langkah ini merupakan misi Indonesia agar unit usaha tersebut bisa naik kelas sekaligus merambah pasar di Timur Tengah. Pada minggu ke-12, Produk UKM Karya disabilitas Indonesia tampil di Paviliun Indonesia Expo 2020 Dubai tersebut. Produk yang dipamerkan yaitu batik ciprat yang dibuat menggunakan cipratan cat, sehingga membentuk motif yang indah. Kain batik ciprat tersebut kemudian dikreasikan menjadi syal, songkok, dan tas.

Baca Juga  Mempelajari Teknik Presentasi Memukau ala Steve Jobs

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional dan Komisoner Jenderal Paviliun Indonesia Didi Sumedi mengatakan, sebanyak 153 pertunjukan seni dan budaya telah dipertontonkan di panggung Paviliun Indonesia. Selain itu, sebanyak 575 produk UKM siap ekspor telah dipamerkan di area pameran.

“Memasuki paruh pertama pelaksanaan Expo 2020 Dubai, Paviliun Indonesia telah menjadi wadah untuk memperkenalkan budaya dan juga produk-produk UKM siap ekspor berkualitas. Di minggu ke-12, Paviliun Indonesia juga menampilkan produk UKM karya penyandang disabilitas,” ujar Didi.

Didi menuturkan, para penyandang disabilitas menyalurkan kreativitas melalui kain yang diwarnai dengan warna-warna yang menyegarkan mata dan membentuk motif yang indah. Selain kain batik ciprat, para pengunjung juga dapat melihat koleksi produk UKM lain, seperti sikat yang terbuat dari limbah sabut dan batok kelapa dari Minahasa Utara, briket arang kelapa, dan produk herbal.

Baca Juga  Wamenkeu Tegaskan Indonesia Dukung Reformasi Kebijakan Ekonomi Hijau di CFMCA Laos

“Paviliun Indonesia menghadirkan pameran produk UKM unggul yang berbeda setiap minggunya. Produk tersebut antara lain makanan dan minuman, dekorasi rumah, kerajinan tangan, perhiasan, dan kain tradisional. Aneka produk yang ditampilkan memiliki cerita masing-masing. Ada produk yang dihasilkan dari pemberdayaan masyarakat desa dan produk yang berasal dari bahan daur ulang,” beber Didi.

Ditulis oleh

BAGAIMANA MENURUT ANDA ?

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *