Selain itu, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di tiga bulan pertama 2022 juga didorong oleh sejumlah indikator yang mencatatkan kinerja gemilang, seperti Prompt Manufacturing Index Bank Indonesia (PMI-BI) mencapai 51,77, Indeks Penjualan Riil (IPR) 12,17 persen, dan konsumsi listrik untuk segmen industri yang tumbuh 15,44 persen. Dengan demikian, konsumsi rumah tangga menyumbang porsi 53,65 persen dari pertumbuhan ekonomi nasional kuartal I-2022.
Berdasarkan sektor, pertumbuhan ekonomi juga didukung oleh faktor aktivitas industri yang semakin pulih, seperti sektor pengolahan.
“Sektor pengolahan berkontribusi 1,06 persen pada perekonomian nasional. Artinya, mesin-mesin petumbuhan ekonomi mulai menunjukkan perannya dalam roda perekonomian. Kita lihat juga sektor perdagangan memberikan andil 0,75 persen. Kemudian transportasi dan pergudangan 0,57 persen, kontruksi 0,49 persen dan sektor lainnya 2,14 persen. Pada kuartal I-2022 ini jauh lebih baik dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2021,” urai Margo.
Seirama dengan itu, hampir seluruh sektor lapangan usaha pada kuartal I-2022 pun tumbuh positif. Lapangan usaha di industri pengolahan tumbuh 5,07 persen, perdagangan 5,71 persen, pertanian 1,16 persen, dan pertambangan 3,82 persen, transportasi dan pergudangan 15,79 persen, informasi dan komunikasi 7,14 persen, serta jasa lainnya 8,24 persen.
“Hanya saja, sektor administrasi pemerintah dan jasa pendidikan mengalami kontraksi di kuartal I-2022. Masing-masing terkontraksi 1,45 persen dan 1,70 persen. Administrasi terkontraksi karena realisasi belanja pegawai yang terkontraksi 4,09 persen. Sedangkan jasa pendidikan menurun karena pegawai untuk pendidikan (terkontraksi) sebesar 0,24 persen,” ungkap Margo.
Comments