Di tahun lalu, akibat kebijakan larangan mudik, perusahaannya mengalami penurunan hingga 80 persen. Padahal, PT SAN Putra Sejahtera mencatatkan kinerja 100 persen okupansi dan utilitas sampai 50 persen di momentum idulfitri.
Secara lebih rinci Sani menguraikan, saat musim mudik tiba, 96 unit bus milik PT SAN Putra Sejahtera mampu mengangkut penumpang sebanyak 29 ribu orang di tahun 2019. Sementara di tahun 2020 perusahaan hanya mengangkut 99 penumpang.
“Sejak awal pendemi satu tahun lalu kami baru dalam upaya survival, belum bicara recovery, ya. Terus terang mulai Januari baru mulai merambat naik, sekarang mudik di larang, pastinya ambyar,” kata Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) ini.
Kendati demi mencegah penularan Covid-19, Sani berharap kebijakan ini dapat terimplementasi dengan tegas. Jangan sampai ada angkutan ilegal yang lolos begitu saja membawa penumpang.
“Belajar dari tahun lalu kekuatan pemerintah di lapangan tidaklah maksimal penegakkan hukumnya. Kami sangat meragukan di tahun ini. Semoga masyarakat kembali percaya terhadap angkutan umum berizin resmi dan tidak menggunakan angkutan pribadi. Tahun lalu banyak kendaraan pribadi yang menjelma menjadi angkutan umum,” kata Sani.
Comments